JUL 26, 2018@12:00 WIB | 3,331 Views
Jalan-jalan sempit dalam sebuah kavling di Serpong, Tangerang bukanlah tempat yang ideal untuk menguji supercar bermoncong rendah, tetapi McLaren 720S berhasil mempertahankan posturnya sendiri saat saya melakukan manuver tajam melalui jalanan lurus yang baru diaspal ini. Setelah proses serah terima kunci keyless dari McLaren Jakarta, tim Blackxperience mengajaknya ke wilayah urban seperti ini dan agaknya bertentangan dengan DNA merek McLaren, tetapi pesannya jelas: supercar ini bisa beradaptasi di lingkungan yang terus berkembang sekaligus mengubah reputasi merek ini dari yang sekedar rasional menjadi lebih emosional.
Wujud 720S yang futuristik ini adalah tindak lanjut dari model McLaren yang pernah ada, sekuel 650S (yang awalnya, dan secara robotik, dijuluki MP4-12C). Sebanyak 91 persen komponen sudah baru semua. 720S menandai kemajuan mekanis yang signifikan dari pendahulunya. Utamanya klaim output mesin yang menggagumkan 720 (metrik) horsepower dari mesin V8 4.000 cc twin-turbocharged-nya, dan bobot yang lebih ringan yang semakin meningkatkan potensinya.
720S mengambil taktik berbeda dari model yang digantikannya dengan mengetengahkan lekukan seksi, saluran udara yang imaginatif, dan wajah mencolok yang menggabungkan dua intake besar di sekitar lampu depan LED-nya. Bayangkan, Inggris-nya kurang, malah lebih ke Italia - persis sejenis styling yang menambah intrik ke dalam merek seperti Ferrari dan Lamborghini.
Dengan menambahkan 12 sensor dan memprogram ulang sepenuhnya sistem suspensi hidrolik dan kontrol stabilitas, 720S dirancang untuk bereaksi lebih efektif terhadap perubahan kondisi jalanan yang dinamis. Moda variable drift baru mendorong pengemudi untuk secara bertahap menjelajahi batas-batas mobil mereka di trek, sementara variabilitas suspensi yang terus bertambah menjanjikan pengendaraan yang lebih luas - membuatnya mampu menyerap lubang di jalanan Ibukota saat diperlukan dan mengatasi tikungan yang sulit di trek dengan mudah.
Sensualitas baru yang ada di 720S juga hadir dengan unsur kepraktisan. Buka pintu-pintunya secara diagonal - "dihedral" katanya kamus McLaren – dan saya mendapatkan bukaan pintu yang lebih luas membuat saya lebih mudah untuk masuk ke dalam kokpit. Konstruksi serat karbon monocoque “Monocage II” telah dioptimalkan untuk memaksimalkan visibilitas; tidak seperti supercar lain yang tak terhitung jumlahnya dengan pandangan belakang yang sempit, 720S memiliki lebih banyak kaca, yang membuatnya lebih mudah untuk melihat lalu lintas di sekitarnya.
Masuklah ke dalam kabin McLaren 720S dan ruang yang lebih karismatik muncul dengan sendirinya. Interior telah dirancang ulang menjadi tema yang lebih memanjakan sang pengemudi, dengan disain dasbor yang membingkai alat pengukur dan kontrol di sekitar jok pengemudi. Memperkuat tema ini adalah panel instrumen yang dapat melipat dirinya dan berubah menjadi tampilan seadanya, terfokus hanya untuk menampilkan informasi utama: tachometer, indikator posisi gigi, dan speedometer.
Jalan-jalan yang tidak rata di sekitar kavling di Serpong ini tidak bisa membuat supercar melaju kencang seperti biasanya, tetapi dalam pengaturan terlembutnya, 720S mengartikulasikan ban Pirelli secara bagus di atas hambatan seperti ini. Tapi begitu lalu lintas setempat dan jalan mulai kosong, McLaren baru menunjukkan potensi sejatinya: mesin turbo V8 melesat sangat cepat, mendorong supercar seberat 1,322 kg ini melesat mulus ke depan dengan kecepatan yang menakjubkan. Sensasinya menggetarkan - 720S dapat mencapai 100 km/jam hanya dalam 2,9 detik dan mencapai 340 km/jam - dan efeknya sangat adiktif.
Di sirkuit yang dibuat sementara di BSD , 720S mengungkapkan lebih banyak lagi kemampuan fenomenalnya dengan menggali lebih dalam potensinya yang tampaknya tak pernah habis. Meskipun dengan ban yang penuh grip di roda belakang mudah spin karena jumlah torsi yang luar biasa, 720S berhasil menahan ketenangannya dengan baik, menangani banyak grip lateral, kecepatan masuk di tikungan yang tinggi bisa diraih dengan percaya diri, apalagi stabilitas sasisnya yang meyakinkan.
Rem carbon-ceramic bekerja dengan sangat baik untuk mengurangi kecepatan, dan itu sangat penting karena 720S sudah bagus dalam membangun momentum. Namun terlepas dari kecepatan tingginya, tikungan-tikungan yang ditemuinya dilewati dengan mudah, menunjukkan sasis yang tidak tergoyahkan yang dibantu oleh sistem rem McLaren brake vectoring yang memperlambat laju roda bagian dalam untuk membantu mobil berputar. Dikombinasikan dengan kekuatan V8 yang tampaknya tak berujung, 720S membuktikan dirinya lebih dari siap untuk apa pun di trek.
Pada akhir di siang hari nan terik, 720S memenangkan saya karena berhasil menggabungkan dua kepribadian McLaren yang telah lama dinantikan: performa yang mengagumkan dan hubungan emosional. Efeknya adalah supercar yang kuat yang dapat dengan mudah menggigit Anda di trek seperti layaknya mobil balap namun di sisi lain bisa mengatasi jalan urban yang bergelombang dengan kenyamanan dan kecepatan yang mengejutkan. Ini adalah kombinasi yang langka, yang membuktikan McLaren siap untuk mendorong bisnis supercar harian mereka ke tingkat yang lebih tinggi lagi. [bil/timBX]
Spesifikasi McLaren 720S
Dimensi 4,543 mm/ 2,161mm/ 1,196 mm
Sumbu roda 2,670 mm
Mesin V8 Twin Electrically-Actuated Twin Scroll Turbocharger
Kapasitas 3,994 cc
Tenaga 710 hp @ 7,250rpm
Torsi 770 Nm @ 5,500rpm
Transmisi 7-Speed Seamless Shift Gearbox (SSG)
Top Speed 341 km/jam
Berat 1,322 kg
Suspensi Double Wishbone, Adaptive Dampers, Proactive Chassis
Control II (depan & belakang)
Ban 245/35/R19 (depan) & 305/30/R20 (belakang)
Harga USD 300.000 (Inggris)