DEC 26, 2019@12:00 WIB | 31,524 Views
Saya bukan tipikal rider retro bike, namun berhubung dia mengusung emblem Ducati, saya tak melewatkan kesempatan untuk mencobanya. Terhenyak di luar eskpektasi, Scrambler Ducati 800 ini ternyata membawa beragam fitur baru dibalik desainnya yang old school.
Dari sisi tampilan, motor yang diimport oleh PT Cakra Motor Sports memang tetap modern tanpa meninggalkan kesan klasik yang menjadi daya tariknya. Tampilan klasik terlihat dari desainnya. Lampu depan bulat dan speedometer kecil, yang juga bulat, membuat tampilannya klasik. Namun lampu mendapat sentuhan modern dengan penggunaan teknologi LED. Penerangan dengan teknologi ini sangat membantu saat kami memulai perjalanan.
Duduk di atas jok posisi setang tidak disangka cukup tegak, dan yang menyenangkan lagi perut tidak mengganjal tangki saat tubuh direbahkan ke depan. Kaki bisa menginjak tanah dengan baik. Selain itu jok bisa disetel dinaikkan (810 mm) atau diturunkan (770mm) sesuai keinginan.Terasa lebih nyaman saat melongok ke instrument cluster tampilannya mewah, perpaduan indikator digital dan analog untuk putaran mesin.
Penampilan Scrambler 800 ditunjang dengan velg berdimansi berbeda masing-masing berukuran 18 inci di bagian di depan dan 17 inci di belakang yang terlihat sangat proporsional. Sedangkan ban menggunakan Pirelli dengan kembang dual terrain.
Melaju dengan santai di atas super bike turing ini serasa lebih percaya diri. Ringan, sama sekali tidak terasa kalau berat motor ini 200 kg. Mungkin efek pemusatan titik gravitasi di tengah, lewat penggunaan rangka aluminium termasuk rangka belakang dan monosok horizontal back-link. Makanya saya jadi makin percaya diri mengujinya dari Ibukota hingga Ciletuh, Sukabumi.
Pertama kali merasakannya saya sedikit kaget dengan tenaga besarnya. Dengan tenaga besar dan bodi yang terbilang kecil, Scrambler 800 ini seperti siap melesat. Tapi jika sudah melaju di kecepatan tinggi, motor ini gampang dikendalikan. Memang mesin L-twin cylinder-nya masih satu klan dengan milik Ducati Monster 821, tapi versi Scrambler 800 lebih smooth dalam menjaga rpm, tapi dibarengi dengan pencapaian akselerasi lebih cepat.
Pengendaraan semakin nyaman dengan proses perpindahan gigi yang lembut pada sistem koplingnya. Sistemnya dilengkapi dengan slipper clutch, perangkat yang dapat menahan agar gigi tidak slip saat dinaikkan atau diturunkan, yang sangat berguna ketika menjelajah di daerah perbukitan atau di lintasan licin tadi. Mengatur kekerasan suspensi depan maupun belakang juga mudah tinggal putar.
Satu yang mungkin harus diperhatikan, kubikasi mesinnya yang besar membuat motor ini mengeluarkan hawa panas yang lumayan saat menghadapi kemacetan atau saat berhenti di lampu merah. Tapi hawa panas tidak akan terasa saat motor sudah mulai melaju.
Soal handling, sangat gampang, sama sekali tidak merasa seperti mengendarai motor berkubikasi besar. Salah satunya adalah posturnya yang tidak terlalu besar, hampir sama dengan motor sport yang ada di Indonesia, sehingga cukup mudah untuk menyalip-nyalip di antara mobil atau kendaraan lain di jalan.
Lengan ayun ‘banana’ berbahan baja didukung dengan suspensi belakang. Sedang dari sisi pengereman, depan cakram berdiameter 320 mm dengan kaliper Brembo 2 piston, belakang 245 mm dengan kaliper Brembo 1 piston. Untuk keselamatan, Scrambler 800 ini sudah dibekali ABS, yang bisa dimatikan melalui menu yang ada di spidometer.
Kemampuan light off-road Scrambler Ducati 800 ini juga patut diacungi jempol. Saat melewati jalanan tanah dan rumput, tetap memberikan performa yang baik tanpa gejala slip.Perpindahan gigi yang mudah, kopling enteng dan juga kinerja suspensinya, membuat pengendaraannya lebih fun tanpa rasa lelah. Soal rem juga tidak perlu diragukan, karena kemampuan ABS-nya turut mendukung semua gerakan berkendara ketika dibawa liar sekalipun. [bil/timBX]