SEP 12, 2019@15:00 WIB | 29,653 Views
Diluncurkan pada awal bulan April 2019, New Vespa Sprint menghadirkan varian S yang lebih menambah nilai sporty. New Vespa Sprint S yang kami coba kali ini menggunakan warna pastel (Grey Materia). Selain itu Vespa Sprint S,150 diberikan 3 varian warna baru, seperti Blue Vivace (matt), Grey Materia (pastel) dan Black Vulcano.
Vespa varian Sprint S memang dipasarkan lebih tinggi harganya dibanding varian Primavera S. Penulis merasakan langsung, apa yang dimaksudkan Vespa kepada dua variannya. Intinya terletak setingan throttle lebih ringan, dimana Sprint S lebih cepat berakselerasi dan mudah menggapai topspeed 100km, dibanding Primavera.
Mesin i-get 154,8 CC sudah cukup memberikan bukti kharismatik bagi Penulis. Pasalnya untuk merasakan kehandalan mesinnya, salah satu kuncinya adalah riding ke luar kota. Penulis sudah sering melihat performa Vespa Sprint S melintas dijalanan, melesat cepat dengan handling yang ringan, mudah bermanuver, dan kencang. Apalagi sudah dilengkapi dengan sistem pengereman ABS. Yang itu berarti keamanan Anda cukup terjamin, meski di jalanan yang berkelok, menanjak curam sekalipun.
Bagaimana membuktikan paper list dari mesin i-get terbaru dengan kapasitas 154,8 cc menghasilkan daya maksimum 11,6 hp pada putaran 7.500 rpm, dengan torsi 12 Nm pada putaran mesin 5000 rpm. Kami punya cara unik, dengan berkendara secara grouping. Selain Sprint S, beberapa rekan kami menyertakan varian Primavera S, Kymco Downtown 250, Exciting 400, Scrambler Ducati, dan Ducati Monster. Itu yang membuat kami bersemangat, bagaimana sebuah skuter 150 cc ini melawan "torsi dan kekuatan" di jalanan berkelok ala Cikidang dan Geopark Ciletuh, Sukabumi.
Penulis cukup terhibur, akselerasi di putaran mesin rendah dan menengah cukup responsif. Lajur lurus, Sprint S cukup bertenaga, meski dengan kondisi lalu lintas yang terbilang padat seperti jalur Tajur ke Parung Kuda. Mesin i-get, 4 stroke bersilinder tunggal 3 katup ini memberikan dorongan melesat lebih cepat, dan akselerasi lincah di keramaian.
Sesekali penulis terkejut, decitan cakram depan yang sudah mengadopsi ABS, terdengar keras mengaum. Itu karena beberapa mobil mengerem mendadak, dan selamat dari insiden kecil. Sempat kaget suara decitan, yang sebelumnya kami duga dari mobil di belakang. Akan tetapi kami beru tersadar, ketika kejadian yang sama terulang di kelokan di Cikidang. Sistem ABS Sprint S bekerja cukup maksimal, menghentikan putaran roda mesin secara presisi.
Sprint S masih mengadopsi bentuk yang sama dengan Sprint reguler. Teknologi LED ditanamkan pada lampu depan yang berbentuk hexagonal, dan lampu belakang yang menyerupai angka nol. Pilihan lampu ini diambil untuk meningkatkan aspek keselamatan.
Jujur, kami melewati jalur Cikidang di pukul 20.00 lewat. Beberapa rekan dari BMC Sukabumi, memastikan bahwa jalur ini lebih aman, dan relatif singkat, ketimbang harus melalui jalur Cibadak. Estimasi mereka melewati jalur Cikidang bisa 40 menit, tapi bagi warga Ibu Kota seperti kami, estimasi itu tidak terbukti, kami melahapnya 1 jam 30 menit. Dan itu cukup prestige, karena jalur malam, tikungan tajam, tanjakan adalah rangkaian obstacle yang sudah kami lewati dengan sempurna.
Pecinta Vespa dihibur dengan sentuhan warna sporty berwarna merah (decal) diberikan pada lubang klakson dibagian hidung depan. Begitu juga dengan sentuhan decal minimalis dibagian samping bodi mesin dan dibagian samping depan dekat dengan sparkbor.
Gaya sadel yang sporty dengan stitching garis-garis abu-abu seperti pahatan maestro seni Italia. Sprint S dibikin lebih mewah dari saudaranya Primavera S. Kontur kulit suicide cukup lembut, dan itu tidak membuat pantat bergeser karena harus manuver saat cornering atau rem mendadak.
Bodi-nya cukup ringan dan warna baru yang mempesona, dan diberikan detail deal yang minimalis dengan warna merah menyala. Kami terhibur dengan mesin i-get yang lincah, akselerasi nonjok, namun tetap irit. Sejak mengisi full tank di Pasar Minggu, sosok Sprint S mengkonsumsi 2 bar saja. Itu pun kami sadari saat kami parkir motor di sebuah hotel di Pelabuhan Ratu.
Ada cerita unik saat kami harus melewati beberapa kelok dan tanjakan sebelum menuju Puncak Dharma. Jalur ini menjadi paling ekstrim, namun kami merasakan kinerja mesin dengan berboncengan pun, kami bisa melaluinya. Itu kami sadari karakter traksi ban bekerja maksimal, dan mesin sedikit lembek. Sprint S memang cukup teruji dan kami merasa cukup nyaman.
Vespa Sprint S mewakili tradisi vitalitas dan jiwa muda. Fitur canggih dirancang untuk mencapai tingkat stabilitas dan handling yang tinggi. Hal itu didukung oleh velg 12 inci dengan hitam glossy yang dibuat dari aluminium yang dicetak dengan teknologi tinggi. Velg yang stylish tersebut dipadukan dengan ban depan ukuran 110/70 dan 120/70.
Dengan suspensi depan lengan tunggal berpegas helikal, itu mendukung gaya Vespa yang cukup kharismatik. Sementara suspensi belakang dengan 4 tingkat adjustable damper. Kami merasakan cukup enjoy, dengan kinerja suspensi ini, tapi mungkin sedikit pegal di lengan, entah itu efek masuk angin atau riding kami yang kelewat lama hingga 7 jam dan ratusan kali kami harus menarik tuas rem. But over all, Sprint S cukup galak bila harus riding ke luar kota, seperti rute kami Jakarta - Pelabuhan Ratu.
Sama seperti varian regularnya, desain LCD yang sporty pada dashboard, dan beberapa fitur seperti USB port dan electric saddle dengan sebuah tombol khusus. Oh iya Sprint S punya pengait di bagian saddle depan, untuk membawa beban ringan.
PT Piaggio Indonesia memberikan Vespa Sprint S dengan harga Rp48 juta (on the road Jakarta) dan harga regulernya Rp 45.5 juta. Kami merekomendasikan bagi Anda, pecinta styling, Sprint S juga nyaman untuk riding jarak jauh. Selain ringan, dan bagi pecinta akselerasi, Vespa Sprint S bisa menjadi jawaban atas adrenalin Anda dalam berkendara, karena Vespa memberikan garansi mesin 3 tahun, atau 36.000 km.[Ahs/timBX]