OCT 02, 2019@17:46 WIB | 6,919 Views
BlackPals tentu mengetahui bagaimana ketahanan mesin disel yang mampu hingga ratusan ribu kilometer. Hal itu terjadi dengan catatan perawatannya tepat. Disisi lain mesin diesel terpelihara dengan baik mulai mengalami kehilangan daya dan efisiensi. Apakah BlackPals mengalami hal ini, mengapa terjadi demikian?
Sebuah vidio ini menjelaskan bagaimana seorang Jason Fenske berusahan menjelaskan degradasi peformance tersebut. Dirinya menggunakan laboratorium milik ExxonMobil untuk mencari jawaban tersebut. Meski banyak faktor yang menentukan, Jason menemukan bahwa masalah utama pada fuel injectors.
Tidak seperti mesin berbahan bakar premium atau setingkat diatasnya yang menggunakan percikan api untuk menyalakan campuran udara dengan bahan bakar. Cara kerja mesin diesel kebanyakan bergantung pada kompresi dalam pengapiannya. Guna mendapatkan peledakan terbaik, setiap mesin diesel menggunakan injektor yang bertekanan tinggi, guna menyemprotkan bahan bakar ke silinder melalui lubang-lubang kecil.
Kombinasi tekanan tinggi dan outlet bahan bakar berakibat pada proses pengkabutan bahan bakar diesel yang tersebar merata dalam silinder. Hal ini memungkin pembakaran lebih bersih dan efisien BBM lebih terjaga.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, injektor bakal menerima tumpukan karbon pada injektor. Hal itu menyebabkan mesin bekerja kurang efisien karena pengkabutan bahan bakar yang tidak tepat. Akibatnya, adalah mengurangi efisiensi jarak tempuh bahan bakar (mileage) dan bahkan emisi mesin menjadi bertambah besar. Lebih boros tentunya BlackPals.
Solusi untuk menghancurkan kerak karbon adalah dengan menggunakan chemical aditif, guna merontokkan karbon dari injektor. Cairan aditif tersebut adalah synergy diesel efficient fuel Exxon Mobil, dengan zat aditif yang dipatenkan, membersihkan injektor mesin diesel lama, hingga 2 persen lebih baik dalam penghematan bahan bakar, serta emisi CO2. Selain itu, hasil lab juga menggambarkan peningkatan 11 persen dalam emisi NOX. [Ahs/timBX]
