APR 05, 2021@19:30 WIB | 2,753 Views
Mobil sering mogok atau susah dinyalakan di pagi hari? Bisa jadi busi mobil kamu bermasalah lho. Busi adalah salah satu komponen terpenting yang ada di bagian mesin. Dengan busi yang tidak sehat maka akan terjadi banyak masalah di dalam sistem pembakaran mobil. Dampaknya sangat banyak dan sangat mengganggu kenyamanan berkendara.
Fungsi utama busi adalah untuk mengubah energi listrik bertegangan tinggi menjadi percikan api. Hal ini nantinya yang bisa membuat campuran bahan bakar dengan udara pada tekanan tinggi menjadi terbakar. Percikan api dihasilkan koil pengapian karena tegangan tinggi dari listrik yang mengalir pada busi. Nantinya percikan akan membakar campuran udara dan bahan bakar dalam silinder mesin sehingga berubah menjadi tenaga.
Walaupun bentuknya yang bisa dikatakan kecil, busi mobil bisa bekerja hingga suhu lebih dari 2000 derajat celcius ketika melakukan pembakaran. Karena punya peranan yang penting, maka pemilihan busi untuk mobil juga perlu diperhatikan mengingat banyaknya jenis busi yang bisa kamu dapatkan di pasaran. Lalu bagaimana cara memilih dan merawat busi yang tepat, yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Busi mobil elektroda dan busi mobil high performance
Baik busi mobil dengan elektroda maupun busi high performance sebenarnya sama-sama memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan diantara kedua busi itu terletak pada kode-kode pada lapisan keramik busi yang menunjukan tipe dari busi tersebut. Kode tersebut menunjukkan analogi panas dan dingin pada busi. Contohnya pada busi salah satu brand terdapat kode 1-8 yang melambangkan busi panas sedangkan 9-14 yang menunjukkan busi dingin. Tetapi tidak semua merek menggunakan kode yang sama ya.
Celah antara elektroda samping dan pusat elektroda
Jika kamu melihat busi mobil, kamu bisa melihat jarak antara elektroda dan juga panjang ulir. Celah tersebut memang sengaja dibuat agar kepala busi tidak bersentuhan dengan piston saat berada pada kondisi titik mati atas. Jarak ideal antara elektroda adalah 0,8 hingga 1 millimeter. Agar kamu tidak keliru dalam memilih busi mobil, hal ini bisa dilakukan dengan mengecek buku panduan mobil kamu.
Bahan pembuat pusat elektroda
Pusat elektroda pada busi mobil memang memiliki pilihan beberapa bahan menurut pembuatannya. Keempatnya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Busi dengan bahan silver dan tembaga sebenarnya lebih mudah menghantar dan melepas panas. Artinya, tidak cepat mengalami overheat. Sedangkan busi berbahan platinum cenderung lebih awet dan bisa menahan panas dengan lebih baik.
Yang sedang populer dan sedang banyak digunakan adalah busi mobil iridium. Busi iridium memang memiliki beberapa kelebihan. Misalnya saja, busi iridium bebas perawatan karena memiliki teknologi carbon fouling yang artinya bisa membersihkan karbon sisa secara otomatis. Tak hanya itu, busi iridium bisa berpengaruh pada hematnya bahan bakar dan performa kendaraan yang menjadi lebih baik.
Busi high performance
Pilihan lain adalah dengan menggunakan busi mobil tipe high performance yang memiliki tonjolan elektroda di tengah namun tidak tampak. Sifatnya lebih dingin daripada busi iridium. Biasanya, digunakan untuk mobil dengan kompresi sangat tinggi karena boost turbo. Tapi, sayangnya busi seperti ini masih sulit ditemui di pasaran dan harganya cukup mahal. Yang perlu diingat ketika mengganti dengan busi tipe high performance, kabel busi standar juga perlu mengalami pergantian. Tentu saja kabel yang sesuai akan membuat performa busi menjadi lebih maksimal.
Tips merawat busi mobil
Kerusakan busi mobil atau busi mati pada mobil bisa dideteksi dengan gejala yang ditimbulkan sewaktu mesin mobil hidup atau pun sewaktu mobil sedang jalan atau pun ketika kendaraan sedang membawa beban berat dan menyalip kendaraan lain. Karena akibat kerusakan pada busi mesin mobil ini akan membuat pembakaran di ruang mesin menjadi tidak sempurna.
Busi mobil rusak membuat mesin kehilangan tenaga pada kondisi tertentu, selain itu membuat mesin tidak balance akibat tenaga yang tidak sama pada tiap silinder mesin dan yang paling ekstrim akibat kerusakan busi juga akan membuat mesin mati dan sulit hidup. Untuk itu kita perlu melakukan perawatan terhadap komponen yang satu ini. Apa saja perawatannya? Yuk simak ulasannya di bawah ini.
Periksa kondisi busi mobil
Pemeriksaan kondisi busi mobil adalah satu hal yang tidak boleh dilewatkan. Pemeriksaan ini bisa kamu lakukan setiap dua hingga tiga bulan sekali. Fungsinya adalah untuk mengetahui kondisi terkini dari busi mobil. Jika ditemukan kerusakan makan penggantian bisa segera dilakukan. Jika busi kotor, makan kamu bisa membersihkannya agar proses pembakaran bisa menjadi lebih sempurna.
Identifikasi kondisi busi mobil
Setelah memeriksa kondisi busi mobil, maka yang harus kamu lakukan selanjutnya adalah mengidentifikasi kondisi busi. Kondisi busi yang kamu identifikasi terbagi menjadi dua kondisi, yakni rusak dan kotor. Saat busi sudah rusak maka pegangan yang paling tepat adalah dengan melakukan penggantian. Sedangkan saat busi hanya kotor kamu bisa membersihkannya saja agar bisa digunakan dengan normal lagi.
Membersihkan busi mobil yang kotor
Untuk membersihkan busi mobil yang kotor ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Mulai dari bensin untuk merendam busi, amplas, sikat kawat atau sikat gigi. Caranya, rendam busi kotor dengan bensin selama lima hingga sepuluh menit. Hal ini bertujuan untuk melepas kotoran yang ada pada busi. Setelah itu sikatlah kotoran yang menempel pada busi dengan menggunakan sikat kawat atau sikat gigi. Jika elektroda masih kotor bisa kamu bersihkan dengan amplas halus. Jangan lupa untuk dikeringkan busi menggunakan kompresor angin.
Pengaturan jarak elektroda
Tahap berikut yang harus diperhatikan adalah pengaturan jarak elektroda. Jarak elektroda harus diatur dengan tepat agar percikan api yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai jarak elektroda terlalu dekat atau terlalu jauh karena hal ini akan mempengaruhi proses pembakaran. Jarak ideal bagi elektroda busi mobil adalah 0.6 hingga 0,8 mm. Untuk melakukan pengaturan jarak, gunakan obeng minus atau besi pipih untuk membantu mengatur jarak elektroda ini.
Pasang busi dengan baik
Memasang busi mobil harus dilakukan dengan menggunakan tangan terlebih dahulu baru menggunakan kunci busi. Jangan pernah mengencangkan busi menggunakan tang karena busi bisa rusak. Pastikan busi mobil sudah terpasang kencang, jika busi tidak kencang akan berdampak pada kenyamanan mengemudi mobil kamu.
Itulah tips busi mobil yang bisa diberikan, untuk informasi otomotif lainnya bisa cek artikel lainnya di Garasi.id. [timBX]