APR 19, 2018@17:00 WIB | 7,800 Views
Semua mobil keluaran baru saat ini memang sudah mengandalkan mesin injeksi. Tapi jangan lupakan bahwa sebelum teknologi injeksi berkembang, mobil menggunakan karburator sebagai sistem bahan bakarnya. Makanya sampai hari ini, masih banyak mobil lawas bermesin karburator yang bisa kita temui di jalan.
Jika ditanya apa perbedaan terbesar antara mobil yang sudah berteknologi injeksi dengan yang masih memakai karburator, pasti banyak yang menjawab kalau injeksi lebih canggih dari karburator.
Jawaban tersebut memang tidak salah. Namun, perbedaan antara mesin injeksi dengan karburator tidak hanya sebatas pada soal canggihnya saja. Masih ada lagi perbedaan lain antara keduanya, terutama pada sistem kerjanya.
Karburator menyemprotkan bahan bakar melalui perbedaan tekanan di ruang venturi, prinsip kerjanya sama seperti menyemprot obat nyamuk.
Lantas, karburator memiliki beberapa kelebihan seperti komponennya yang mudah di bongkar pasang, lebih tahan terhadap kualitas bahan bakar yang tidak konsisten, serta mudah dibersihkan dan dianalisa secara manual jika terjadi gangguan.
Selain punya kelebihan, tentunya juga ada kekurangan dari mesin karburator. Kekurangan karburator adalah semprotan bahan bakarnya tidak stabil meski berjalan dalam rpm konstan, dan untuk mesin yang silindernya lebih dari satu, pengaturan komposisi udara dan bahan bakar tiap silindernya akan sangat sulit.
Lalu bagaimana dengan mesin injeksi? Sistem injeksi menyalurkan bahan bakar ke ruang mesin melalui injektor yang diletakan di dalam ruang bakar, bahan bakar bertekanan tinggi yang mengalir ke injektor di pompa dari tangki oleh fuel pump yang dapat bekerja dengan sumber daya aki.
Untuk poin plusnya, kelebihan injeksi adalah mampu menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih konsisten, lebih ramah lingkungan karena emisi gas buang lebih rendah, lebih mudah dihidupkan saat dingin, dan bahan bakar dapat disemprotkan ke lebih dari satu kali ke ruang bakar sesuai dengan kebutuhan.
Kemudian kekurangan dari injeksi adalah sangat bergantung pada pasokan listrik dari aki, khususnya yang sudah menggunakan sistem fuel pump elektrik, dan sensitif terhadap kualitas bahan bakar. [APSG/timBX]