MENU
icon label
image label
blacklogo

Hindari Kerusakan Power Steering Elektrik yang Bikin Kantong Jebol

OCT 19, 2018@13:45 WIB | 5,281 Views

Power steering elektrik sudah bukan lagi menjadi fitur yang mewah. Karena mobil sekelas Low Cost Green Car (LCGC) saja sudah memilikinya sebagai standar. Dengan adanya power steering elektrik, maka bobot setir jadi lebih ringan sehingga hal itu juga dapat memudahkan kita untuk bermanuver atau melakukan putar balik.

Tidak hanya membuat bobot setir lebih ringan, penggunaan power steering elektrik juga dapat membuat konsumsi BBM sebuah mobil jadi lebih irit. Mengapa demikian? Karena kinerja power steering elektrik tidak bertumpu pada mesin seperti power steering hidrolik. Maka itu, mesin jadi mendapat beban kerja yang lebih ringan, sehingga bisa bekerja secara lebih efektif dan menghemat bahan bakar.

Lebih jauh tentang power steering elektrik, komponen elektrikal ini menggantikan sistem pompa hidraulis jadi sistem berbasis motor listrik, untuk membantu mengolah tenaga memutar kemudi. Sumber tenaga power steering elektrik tentu saja berasal dari listrik, bahkan disebut menjadi penyerap listrik terbesar kedua setelah motor starter mesin kendaraan. Maka itu, wajar kalau mobil modern saat ini menggunakan altenator dengan daya listrik yang besar.

Susunan komponen power steering elektrik

Teknologi power steering terbaru ini bekerja otomatis saat kontak mobil dalam posisi on. Dalam posisi itu, arus listrik terkirim ke motor listrik power steering. Secara otomatis bagian sensor di steering rack mengirimkan informasi kepada control module di saat setir mulai diputar.

Setelah perintah pesan sampai ke control module, perangkat tersebut akan mengirimkan arus listrik sesuai kebutuhan motor listrik untuk melakukan putaran gigi kemudi, sehingga kemudi jadi ringan. Saat mesin dihidupkan, noise suppressor mengirimkan perintah ke control module untuk menjalankan motor listrik dan clutch yang menghubungkan motor dengan batang setir.

Canggihnya lagi, power steering elektrik memiliki sistem vehicle speed sensor. Saat mobil berjalan pada kecepatan lebih dari 80 km/jam, sensor kecepatan mengirimkan ke motor power steering elektrik, sehingga setir terasa berat. Hal ini untuk menjaga kestabilan mobil di kecepatan tinggi.

Jangan lakukan pergerakan setir saat mobil dalam kondisi diam

Meski memberikan cukup banyak kemudahan dan keuntungan, tapi jika power steering elektrik sudah mengalami masalah, mau tidak mau, Anda harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk memperbaikinya. Sebagai contoh, untuk mengganti rack steer-nya saja, Anda bisa merogoh kocek hingga Rp 10 jutaan. Itu belum termasuk biaya servis, baru biaya perbaikan atau penggantian part.

Supaya power steering elektrik pada mobil Anda terhindar dari masalah atau malfungsi, alangkah baiknya bagi Anda untuk mengetahui tentang bagaimana cara membuat komponen ini tetap awet. Cara menjaga keawetan power steering elektrik terbilang sederhana, biasakan jangan memutar setir dalam keadaan mobil diam, karena beban terbesar motor ada pada saat tersebut, jadi kurangi saja gerakan tak perlu yang bakal mempengaruhi umur aki.

Satu lagi, jangan lupa juga untuk mengecek wheel alignment dan balance ban secara berkala, dan tekanan angin juga jangan sampai kurang. Tujuannya agar motor listrik tidak terlalu berat bekerja untuk memutar setir, serta perhatikan juga karet boot as roda. Segera ganti kalau baret boot sudah robek atau rusak.[ap/timBX]

Tags :

#
power steering,
#
lcgc,
#
elektrik

X