APR 06, 2018@17:00 WIB | 5,644 Views
Sering kali pemilik mobil mengatakan bahwa kaca film dengan ukuran 60%, berarti kegelapan kaca tersebut adalah 60% juga. Sebenarnya itu salah besar, karena secara internasional, untuk menentukan jenis kaca film digunakan satuan standar VLT atau Visible Light Transmission atau cahaya yang masuk atau cahaya tampak yang diteruskan.
Visible LightTransmission (%) | Kegelapan (%) |
2- 10 | 80 |
11 – 29 | 60 |
30 – 49 | 40 |
50 – 59 | 30 |
60 – 75 | 20 |
Artinya, yang selama ini jika disebutkan kaca filmnya 60%, kegelapannya justru hanya berkisar 20% yang disematkan. Sedangkan 60% itu adalah jumlah VLT atau cahaya yang masuk.
Kaca film ternyata juga memiliki beberapa istilah yang patut kita pahami, agar tidak salah dalam memilih kaca film terbaik untuk mobil kita, seperti:
1. Nano-Keramik,
Materi seukuran atom, setara dengan 0.000000001m, pelapis optik khusus yang perlakukan melalui proses plasma reaktif. Lapisan Nano-Ceramic terdiri dari elektrik konduktif logam transisi oxy-nitrida yang memiliki selektivitas surya intrinsik yang berasal dari struktur molekul yang unik karena itu mampu menolak panas.
2. Pressure sensitive adhesive
Jenis perekat pada kaca film yang membutuhkan tekanan pada saat menempelkannya pada kaca. Perekat kaca film ternyata ada beberpa jenis, dan juga pemasangan yang berbagai jenis pula.
3. Spectrally selective
Kemampuan untuk memilah cahaya yang dibutuhkan masuk ruangan, sekaligus menolak gelombang yang tidak dibutuhkan seperti gelombang infra merah dan ultra violet. Dengan demikian, Anda tidak perlu menambah pencahayaan di saat matahari masih bersinar terang.
4. Shading Coefficient/Koefisien Kegelapan
Shading koefisien, adalah nilai yang menentukan kinerja termal satu unit kaca (panel atau jendela) di sebuah bangunan. Pada dasarnya, itu adalah rasio energi matahari (langsung) yang melewati unit kaca dengan energi surya yang melewati 3mm kaca polos. Hal ini mengacu sebagai indikator bagaimana kaca berlaku sebagai isolasi (shading) panas terhadap interior ketika ada sinar matahari langsung pada panel atau jendela.
5. Koefisien Shading (SC)
Tergantung pada warna kaca dan tingkat reflektivitas. Hal ini juga tergantung pada jenis oksida logam reflektif untuk kasus kaca reflektif. SC biasanya nilai berkisar 1,00-0,00, Semakin rendah nilai SC, panas matahari kurang ditularkan melalui kaca, dan semakin besar kemampuan shading-nya.
6. Solar Heat Gain Coefficient
SHGC mempunyai pengertian sama dengan Shading Coefficient, satuan ini lebih banyak digunakan oleh Arsitek dan Manager Proyek Gedung dalam menganalisa panas energi matahari yang masuk ke dalam sebuah bangunan. Semakin kecil nilai SHGC semakin baik kualitas material dalam menolak radiasi panas energi matahari.
7. Luminous Efficacy
Rasio perbandingan antara Visible Light Transmission dengan Shadding Coefficient satu kesatuan kaca dengan filmnya. Digunakan untuk menentukan kemampuan Spectral Selectivity.
8. Emissivity
Kemampuan suatu permukaan material dalam menyerap atau memantulkan radiasi Far Infra Red. Semakin rendah Emissivity semakin banyak panas radiasi Far Infra red dipantulkan. Far infra red terjadi setelah suatu material meradiasikan kembali panas yang diterima dari radiasi panas matahari langsung maupun dari panas yang lain.
Banyaknya jumlah panas merambat melalui 1 (satu) kaki persegi kaca secara konduksi dalam waktu satu jam setiap perbedaan satu derajat Farenheit biasa disebut dengan U Value. Semakin kecil U Value, semakin kecil panas yang dirambatkan.
Kaca film jenis IR Dye akan menurun drastis kualitasnya dalam jangka waktu yang sangat singkat. Kaca film IR Dye bersifat MENYERAP panas bukan MENOLAK panas. Intinya adalah, pemilik mobil harus memahami bahwa kaca film yang baik adalah kaca film yang MENOLAK panas bukan MENYERAP panas.[prm/timbx]