APR 09, 2024@10:00 WIB | 1,013 Views
Seperti yang kita ketahui, material pada busi NGK sudah dilengkapi dengan serbuk khusus (Sealing Powder). Fungsinya untuk penguat strukture bentuk busi, serta dapat kebocoran gas dari ruang bakar. Selain itu juga dilakukan perapatan mewatal shell pada busi NGK, menggunakan proses cold caulking dan disertai dengan insulator yang dibuat di Jepang. Meskipun manufakturnya di Indonesia, tetapi komponen dan standar kualitasnya setara Jepang.
Saat kita melakukan servis kendaraan dan mengecek busi, mungkin sebagian dari kita pernah melihat keramik busi retak. Keramik busi retak sudah menjadi indikasi untuk segera diganti baru atau bisa berdampak pada kinerja mesin kendaraan, namun apa yang menyebabkan keramik pada busi bisa retak?
Seperti yang dijabarkan oleh Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia (NMI), Keramik busi yang retak bisa diakibatkan oleh beberapa hal, seperti handling yang tidak tepat yaitu busi beradu dengan material yang lebih keras / terjatuh dari tempat yang cukup tinggi. Hal lain yang menyebabkan busi retak dan paling sering terjadi akibat dari proses pemasangan busi dengan kunci busi yang tidak tepat.
Baca juga: 5 Tips Praktis Bikin Motor Makin Kencang
Lanjut Diko, retakan pada keramik busi ini bisa mengakibatkan kebocoran listrik pada busi. Kebocoran listrik busi akan berefek kepada masalah teknis seperti ruang bakar akan menjadi lebih mudah kotor karena tidak lancarnya aliran listrik pada busi. Efek lain akibat keramik retak secara Jangka panjang adalah mesin terasa berat dan boros sehingga busi cepat aus dan susah menyala hingga mati.
Untuk menghindari hal tersebut PT Niterra Mobility Indonesia (NMI) selaku pemegang merk NGK Busi menyarankan proses pemasangan busi perlu dilakukan dengan tepat, seperti menggunakan ukuran kunci busi yang sesuai dan menggunakan kunci busi bermagnet bila posisi busi sulit dijangkau. Namun apabila kita sudah melihat busi retak pada kendaraan kita, segera ganti dengan busi yang baru agar performa kendaraan tetap maksimal dan menjaga keamanan kita dalam berkendara.
Baca juga: Diklaim Lebih Efisien, Teknologi Ini Akan Menggantikan Busi Konvensional Di Masa Depan
[Ahs/timBX]