JAN 23, 2016@11:00 WIB | 3,045 Views
Kendaraan yang hemat bahan bakar masih digandrungi oleh sebagian besar masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan larisnya mobil-mobil berjargon irit di pasaran. Masyarakat di kota-kota besar kini lebih tertarik membeli kendaraan hemat bahan bakar ketimbang bertenaga besar.
Menurut survey yang dilakukan Cummins MPG Guide pada 2007, Faktor utama penyebab borosnya bahan bakar adalah kecepatan. Faktor yang satu ini menyumbang 35 persen konsumsi bahan bakar, termasuk akselerasi yang dilakukan oleh pengemudi.
Faktor penyumbang borosnya bahan bakar sebuah kendaraan adalah temperatur lingkungan sekitar dan juga aerodinamis sebuah kendaraan. Kedua faktor ini menyumbang sebanyak 15 persen pada konsumsi bahan bakar atau bbm. Artinya jika Anda berkendara pada cuaca yang sangat panas, maka konsumsi bbm akan lebih boros ketimbang berkendara pada malam hari.
Selanjutnya adalah idle time atau keadaan yang mengharuskan seorang pengemudi melakukan stop and go. Dengan kata lain, bagi Anda yang tinggal di Ibukota Jakarta pasti akan merasa mobilnya lebih boros. Faktor idle time ini menyumbang 10 persen keborosan bbm pada sebuah kendaraan.
Ban mobil juga mempengaruhi konsumsi bbm. Faktor yang satu ini menyumbang sekitar 7 persen dalam survey yang dilakukan. Berdasarkan survey diatas, yang perlu diperhatikan ketika berkendara adalah gaya mengemudi. Lakukan perpindahan gigi secara halus dan tidak memaksakan mesin meraung di rpm tinggi. Pengguna mobil matik, usahakan untuk tidak membejek gas terlalu dalam agar tidak ada energi yang terbuang percuma. [dw/timBX]