JUL 17, 2021@10:00 WIB | 3,083 Views
Modifikasi yang tepat tentunya mendukung kestabilan dan durabilitas penggunaan mobil itu sendiri. Seperti modifikasi velg, yang merupakan kaki sebuah kendaraan, hemat kami tidak hanya memburu harga yang terjangkau, akan tetapi kualitasnya benar-benar memberikan rasa nyaman saat berkendara.
Dari segi kualitas, velg original atau velg ori, kemudian velg replika, dan velg TW. Velg replika merupakan diproduksi semirip mungkin dengan pelek aslinya, mulai dari model, logo, hingga nama pelek itu sendiri. Sementara velg TW sendiri adalah penyebutan lain dari pelek replika, artinya sama, yaitu pelek yang diduplikasi. Kata TW sendiri merupakan singkatan dari Taiwan, di mana negara tersebut memang dikenal sebagai produsen velg replika.
Sedangkan velg orisinal sendiri adalah pelek yang dari sisi desain, nama, logo dibuat oleh brand itu sendiri. Tidak ada unsur duplikasi karena hasil desain dan produksi tim internal masing-masing. Build quality nya juga tentu lebih terjamin dengan material yang bisa diunggulkan.
Direktur Marketing HSR Wheel, Hendra Wijaya, mengatakan, komponen yang menyangkut keamanan berkendara ada baiknya jangan diganti asal-asalan. Walaupun setelah itu mobil akan tampil keren, tetap saja percuma jika mengorbankan sisi keamanan. Bahkan hal tersebut akan membuat kerugian yang lebih besar untuk ke depannya.
Baca juga: Proses Dibalik Layar Bagaimana Sebuah Velg Karbon Dibuat
“Velg itu salah satu komponen yang menunjang keamanan dan keselamatan penumpang di dalam mobil. Makanya proses pembuatan velg tidak bisa dilakukan sembarangan, semuanya harus diperhitungkan secara matang, apalagi untuk mobil dengan penggunaan daily use, tetap waspada dan berhati-hati,” lanjut Hendra.
Ada 2 faktor yang menjadi pembeda antara pelek replika dan orisinal. Biasanya dari harga dan kualitas material.
“Pelek replika biasanya memiliki harga yang lebih murah dibandingkan pelek orisinalnya. Pelek orisinal harganya pasti lebih tinggi karena melibatkan banyak proses. Mulai dari proses konsep desain, riset bahan, pengujian kekuatan, hingga proses produksi. Tahap-tahap ini sangat memakan waktu dan biaya. Sedangkan replika hanya menduplikasi desain pelek orisinal dan diproduksi kembali dengan metode casting agar menekan harga yang lebih murah,” jelas Hendra
“Kedua adalah sisi kualitas. Demi menekan biaya, biasanya pelek replika cenderung kompromi di bahan, metode produksi, quality control, dan finishingnya kurang rapi dibandingkan pelek asli.” Sambung Hendra.
Pada dasarnya, penggunaan pelek TW atau replika itu tidak ada yang melarang, karena memang itu adalah hak masing-masing pengguna. Namun menjaga keamanan pada saat berkendara adalah kewajiban setiap pengguna jalan. Jadi, kalau ada yang orisinal dan berkualitas dengan standar SNI, JWL, VIA seperti HSR Original, akan lebih baik menggunakan orisinal bukan?
“HSR Original kita terbagi beberapa series, mulai dari Myth Series, NX Series, Boroko Series, Invation Series, RAI-S Series, dan sebentar lagi akan keluar FE Series. Beberapa diproduksi dengan metode casting, dan beberapa lainnya metode forging. Dari segi harga, tentu saja jenis casting memiliki harga yang lebih murah dibanding forged. Karena proses pembuatannya sendiri sudah berbeda,” tambah Hendra.[Ahs/timBX]