MENU
icon label
image label
blacklogo

Do Art

OCT 01, 2015@15:12 WIB | 975 Views

Semangat "Do" atau "berbuat sesuatu" yang selalu dipercaya oleh Handoko Hendroyono sang pendiri Do.inc, baru-baru ini ditumpahkan ke dalam sebuah event bernama Jakarta Do Art. Jakarta Do Art adalah sebuah ajang bazaar, seminar dan pameran kesenian dari para desainer dan seniman muda. Jakarta Do art bukan hanya sebuah event. Lebih dari itu, Do Art adalah sebuah wadah digital bagi para desainer dan seniman muda untuk mengatur strategi dan mengenalkan karyanya ke masyarakat luas.

Produk lokal sendiri sekarang ini sudah mendapat tempat di hati anak-anak muda Indonesia. Buktinya, penjualan merk-merk lokal seperti Peter Says Denim dan The Goods Dept mengalami peningkatan. Ini adalah sinyal positif bahwa anak muda saat ini mulai bisa mengapresiasi desain dan seni dari dalam negeri.

Walau baru berjalan delapan bulan, Do Art bisa menjadi solusi bagi pegiat UKM dalam menyambut ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015. Tawaran juga banyak berdatangan dari berbagai pihak seperti Toko Buku Gramedia, Binus, dan Universitas Bakrie. Bahkan, produk-produk dari Do Art kini punya tempat showcase sendiri di Seminyak, Bali. Kini Jakarta Do Art telah melibatkan lebih dari 20 seniman dan sepuluh UKM yang telah bekerja sama. Salah satu yang sukses yaitu Binar Lamp and Shade. Perusahaan itu bergerak di bidang produksi lampu hias customized.

Merek-mereka produk yang hadir di Jakarta Do Art adalah Jakarta Vintage (furnitur), Sew Instyle, Natana Shoes, Esjepin Design, Tongsis (Tongkat Narsis), Kloom Clogs, Verre Compparel dan lain sebagainya. Jenis-jenis produknya pun bervariasi, mulai dari aksesoris, furnitur, pakaian, sepatu, tas dan banyak yang lainnya.

Handoko Hendroyono adalah seorang praktisi advertising yang menyebut dirinya sebagai seorang creative storyteller. Dengan pengalaman berkarya selama lebih dari 25 tahun, Handoko mencoba memetakan perilaku konsumen dan memprediksi apa yang diinginkan konsumen ke depannya. Itulah yang membuatnya menyebut konsep advertising sekarang ini seperti sebuah story telling.

Semoga dengan Do Inc dan gerakan Jakarta Do Art-nya, Handoko beserta seniman-seniman muda lainnya bisa membuat storytelling mengenai industri kreatif Indonesia berjalan menuju ke arah happy ending.

Tags :

#
do art
#
inspirator

RELATED ARTICLE

X