DEC 07, 2020@15:30 WIB | 850 Views
Bagaimana jika mobil yang bisa berbicara dan berpikir itu akan segera hadir? 5G adalah komunikasi data nirkabel generasi berikutnya yang bakal menggantikan protokol lama. Kabarnya, 5G dapat menghadirkan kecepatan data hingga 20 Gbps ke perangkat kita, dan ini memungkinkan pengalaman yang lebih baik. Sesuatu hal yang mungkin saja terjadi dengan 5G adalah mobil, pemerintah, dan pasar purnajual menempatkan kendaraan yang lebih cerdas dan lebih terhubung di jalan melalui komunikasi Cellular Vehicle-to-Anything (C-V2X).
Direktur pemasaran teknik Qualcomm mengatakan pihaknya telah mengumumkan chipset 9150 C-V2X pada September 2017, dan sejak itu, mereka telah melakukan sekitar 20 uji coba secara global, di AS, Eropa, China, Korea, dan Jepang. Qualcomm melakukan uji coba dengan pembuat mobil, bahkan Ford baru saja mengumumkan mereka akan merilis 5G C-V2X di mobil mulai tahun 2022. Pihak Qualcomm mengaku kabar terbaru dari Ford adalah kemenangan besar. Bahkan Qualcomm juga mampu mendapatkan perhatian besar di pasar China. Salah satu alasannya adalah karena China sedang membangun infrastruktur baru yang akan menggunakan teknologi tersebut.
Mengapa 5G?
Alasan pertama adalah 5G lebih cepat daripada 4G.
Berikutnya, 5G tidak hanya menghadirkan konektivitas yang lebih andal, tetapi juga bandwidth tambahan dan latensi yang lebih rendah. Dengan demikian sangat mungkin bagi para pembuat mobil, pemasok, dan pembuat perangkat untuk memberikan pengalaman aplikasi otomotif Alexa yang lebih cepat dan lebih lengkap di belakang kemudi mobil. Apalagi selain teknologi otomotif yang berkembang, juga terdapat fitur yang sepenuhnya memanfaatkan suara.
Terkait aplikasi otomotif, fitur utama dari 5G adalah tidak harus bergantung pada jaringan seluler, yang artinya komunikasi C-V2X sangat mungkin terjadi. Karena protokol 5G tak perlu koneksi ke infrastruktur data nirkabel umum.
Mengapa V2X penting?
Seluler dan komunikasi V2X lainnya, seperti Komunikasi Jarak Pendek Khusus (DSRC), sangat penting untuk mengemudi secara otonom, tetapi komunikasi tersebut juga dapat meningkatkan pengalaman berkendara saat berada di belakang kemudi. Saat ini kendaraan telah diizinkan mengakses informasi sinyal lampu lalu lintas di kota-kota yang dilakukan uji coba, seperti Las Vegas, Nevada dan Portland, Oregon.
Sistem ini memberi informasi pengemudi tentang status lampu lalu lintas berikutnya, dan perkiraan kapan lampu itu dijadwalkan berubah. Dengan menggunakan informasi ini, pengemudi dapat menyesuaikan kecepatan mobil untuk meminimalkan berhenti di lampu merah. Sistem ini dapat meningkatkan efisiensi mobil dan juga arus lalu lintas secara umum.
Dengan informasi yang berasal dari sensor dan sistem kamera pada banyak mobil, gambar bergerak yang mendetail muncul dari situasi lalu lintas di area tertentu. Gambar itu dapat berubah dari waktu ke waktu, menginformasikan keputusan tentang berapa lama harus menggunakan lampu lalu lintas atau kapan harus membuka jalur HOV. Informasi lokasi GPS yang lebih tepat juga dapat digunakan untuk menerapkan bantuan navigasi augmented reality, seperti menampilkan nama jalan yang dihamparkan pada gambar kamera jalan di depan.
Mobil Mercedes-Benz sudah menawarkan fitur ini sebagai bagian dari sistem infotainment MBUX yang canggih.
Perlu diingat salah satu manfaat utama dari teknologi 5G C-V2X adalah tidak bergantung pada jangkauan seluler tradisional. Selain koneksi ke cloud, teknologi ini juga dapat berkomunikasi langsung dengan kendaraan terdekat atau infrastruktur terdekat.
Akankah 5G menjadi terobosan untuk mobil otonom?
Jelas, mengemudi dengan bantuan adalah langkah menuju kendaraan otonom, dan komunikasi 5G juga akan berperan di sana. Di antara banyak perusahaan yang mengerjakan kendaraan otonom adalah Nvidia.
Hal terpenting untuk diketahui adalah bahwa 5G tidak akan satu dekade atau bahkan beberapa tahun lagi. Rilis pertama dijadwalkan mulai bekerja pada April 2019, dengan penyebaran cepat setelahnya.
Kabarnya, saat ini produk komersial untuk 5G sudah diberikan kepada pembuat mobil dan juga pemasok tingkat satu. Ford berkomitmen pada 2022, tetapi itu tidak berarti itu tidak akan terjadi lebih cepat. Bahkan diharapkan bisa terjadi lebih awal di pasar seperti China, karena mereka lebih agresif dan berkomitmen pada teknologi.
Jika prediksi ini benar, pasar akan mulai melihat beberapa kapabilitas 5G pada kendaraan model-year 2020, dengan fitur tambahan yang akan online saat 5G dibangun selama tiga hingga lima tahun ke depan di industri komunikasi seluler dan V2X. [eli/asl/timBX]