FEB 02, 2018@17:00 WIB | 1,904 Views
Setelah sebelumnya, kami perkenalkan teknologi ProjectDR yang menggunakan teknologi augmented reality untuk dunia kedokteran. Kini kami ulas bagaimana dunia kedokteran terus berinovasi menggunakan kacamata HoloLens untuk operasi rekonstruksi kaki pasien.
Kacamata pintar HoloLens buatan Microsoft telah dimodifikasi untuk kepentingan dunia kedokteran. Dr. Philip Pratt seorang pemimpin proyek pengembangan penggunaan Microsoft HoloLens untuk membantu pemeriksaan dan operasi ekstrim kepada 5 pasien di Imperial College London, di St. Mary’s Hospital. Operasi dilakukan untuk merekonstruksi kaki yang memiliki penanganan sama.
Awalnya, seluruh pasien telah dilakukan CT Scan, untuk mendapatkan gambar tiga dimensi dari tulang dan pembuluh darah pasien yang terluka. Ketika para dokter mengenakan HoloLens sebelum operasi, gambar tiga dimensi tersebut ditumpangkan pada kaki pasien yang bermasalah, seolah-olah para dokter melihat langsung kondisi dibalik kulit pasien.
Para dokter sangat terbantu ketika mereka mentransplantasi kulit dan jaringan yang diambil dari tubuh bagian lain, untuk menutupi luka terbuka di kaki. Dalam prosedur ini, pembuluh darah di dalam jaringan transplantasi perlu dihubungkan pada lokasi luka, guna menyediakan flap dengan darah yang teraliri oksigen.
Biasanya, proses tersebut dilakukan dengan ultrasound scanner. Dengan HoloLens, ahli bedah bisa lebih cepat dan akurat menemukannya, dengan benar-benar melihat posisinya di dalam kaki.
Sistem ini telah bekerja sangat baik pada bagian tubuh seperti kaki, penggunaan HoloLens benar-benar menyelaraskan citra CT scan dengan kaki sebenarnya dengan mencocokkan landmarks umum seperti lutut atau pergelangan kaki.
“Ada sejumlah area yang kami perluas untuk dijelajahi, perbaikan lebih lanjut diperlukan, namun rangkaian kasus tersebut menunjukkan bahwa untuk operasi rekonstruktif, HoloLens cukup berharga dan bermanfaat di ruang operasi,” tutur Pratt.
Jika operasi kaki cukup membantu, lantas apakah juga akan membantu bila operasi dilakukan pada area perut? Tentunya ini cukup menantang, namun tetap bisa diperbaiki dengan menetapkan area dengan spidol di perut pasien, seperti area yang di CT Scan saat akan menjalani operasi. [Ahs/timBX]