FEB 18, 2022@07:00 WIB | 1,517 Views
Baterai Li-Ion adalah bagian terpenting dari kendaraan listrik. Salah satu karakteristik yang paling penting adalah kepadatan energinya, atau berapa banyak energi yang dapat dikemas di dalamnya. Meskipun Tesla dianggap sebagai raja teknologi baterai, sebuah perusahaan startup memulai pengiriman komersial untuk jenis baterai terbaru yang dua kali lebih padat energinya daripada baterai Tesla.
Amprius Technologies adalah spesialis baterai berbasis Fremont yang baru-baru ini mengirimkan batch pertama sel lithium-ion yang tersedia secara komersial. Baterai ini menggunakan katoda kawat nano silikon khusus untuk meningkatkan kepadatan energi hingga 450 Wh/kg, yang saat ini merupakan yang tertinggi di antara baterai yang tersedia secara komersial. Sel Li-Ion baru adalah yang pertama dari jenisnya yang digunakan secara komersial dan dikirim ke pembuat High-Altitude Pseudo Satellite (HAPS). HAPS sendiri adalah pesawat yang berputar di langit untuk waktu yang lama untuk menyediakan layanan serupa satelit.
Ini bukan upaya pertama Amprius untuk menciptakan baterai Li-Ion dengan kepadatan energi tinggi. Baterai 405 Wh/kg mereka diluncurkan hanya tiga bulan yang lalu, dan, tentu saja, kemajuan pesat ini berarti perusahaan akan memiliki baterai 500 Wh/kg dalam beberapa bulan ke depan. Sebagai gambaran, baterai Li-Ion Tesla menawarkan kepadatan energi 260 Wh/kg dan dianggap sebagai salah satu yang terbaik di industri.
Baterai Amprius menggunakan teknologi anoda Si-Nanowire eksklusif untuk menggantikan anoda grafit secara langsung. Menurut perusahaan, ini memungkinkan kepadatan yang lebih tinggi tetapi juga untuk daya yang lebih tinggi, dan dengan siklus hidup yang lebih lama daripada baterai Li-Ion biasa. Selain itu, Si-Nanowire dalam sel Amprius memungkinkan pengisian daya yang sangat cepat, dengan pengisian daya 0 hingga 80 persen hanya dalam enam menit.
Saat ini, Amprius sedang bekerja keras untuk mencapai produksi massal selnya, dengan peningkatan besar diharapkan pada tahun 2024. Sel berbasis silikon akan terbukti penting untuk industri eVTOL, serta untuk drone tipe militer dan tipe komersial. Tidak diketahui seberapa mahal teknologi baru saat ini, tetapi dengan skala yang tepat, harganya akan turun ke tingkat yang membuatnya layak untuk kendaraan listrik juga.
Amprius bukan satu-satunya perusahaan yang mendorong batas-batas baterai Li-Ion. Belum lama ini, Sila Technologies mengumumkan teknologi serupa. Itu lebih cocok untuk sel kecil seperti yang dibuat untuk perangkat wearables. Walaupun demikian, baterai Li-Ion akan tetap ada dan akan menjadi semakin kuat dan terjangkau di masa depan. [fdlh/era/timBX] berbagai sumber.