JUL 05, 2021@17:30 WIB | 869 Views
Dalam sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan di National Academy of Sciences, para peneliti dari LLNL bekerja untuk menunjukkan bahwa desain kendaraan aerodinamis mengurangi hambatan dengan menciptakan tekanan depan negatif. Tekanan ini menarik kendaraan ke depan melawan angin seperti perahu layar.
Pengurangan hambatan aerodinamis memainkan peran penting dalam memenuhi tujuan efisiensi konsumsi bahan bakar. Kendaraan yang lebih ramping akan mampu mencapai kecepatan yang lebih tinggi dan sebagai hasilnya, juga akan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Di AS, jenis kendaraan berat hanya sekitar 4 persen dari semua kendaraan di jalan, tetapi mereka menyumbang lebih dari 20 persen dari semua emisi rumah kaca terkait transportasi.
Koefisien hambatan kendaraan berat yang relatif tinggi, dapat bervariasi dari 0,8 hingga 1,0, dibandingkan dengan 0,3 untuk sedan dan 0,4 untuk SUV, hal ini adalah salah satu penyebab utama inefisiensi yang mengarah pada penghematan bahan bakar. Telah ditemukan bahwa hambatan aerodinamis dapat dipengaruhi dengan menggunakan berbagai perangkat tambahan. Beberapa di antaranya adalah, boat tail plates, trailer skirts, tractor side, dan roof extenders.
Meskipun memiliki beberapa keunggulan dalam hal mengurangi hambatan, solusi yang diusulkan oleh tim peneliti LLNL menargetkan bentuk keseluruhan kendaraan. Berdasarkan tes terowongan angin dan simulasi komputasi, mereka menentukan bahwa desain baru, yang menyerupai kereta peluru ini, akan menghasilkan nilai hambatan yang jauh lebih rendah daripada kendaraan berat saat ini.
Model kereta peluru ini dapat berdampak signifikan pada sektor angkutan truk berat, yang menurut LLNL, menggunakan lebih dari 30 miliar galon solar pada tahun 2017. Untuk kendaraan berat yang melaju dengan kecepatan jalan raya, pengurangan 1 persen dalam drag menghasilkan pengurangan konsumsi bahan bakar sebesar 0,45 persen. [era/asl/timBX]