SEP 18, 2020@08:00 WIB | 2,111 Views
Serat karbon memang begitu populer di antara para produsen karena sifatnya yang ringan dan tahan lama, daripada aluminium. Karakteristik ini membuat serat karbon banyak digunakan baik untuk helm, kendaraan, dan salah satu yang sedang trend, adalah untuk sepeda listrik. Sejumlah perusahaan berlomba-lomba menciptakan sepeda listrik yang menawarkan fleksibilitas, kecepatan, dan daya tahan produknya. Tapi siapa sangka, Alfredo hadir dengan tawaran unik dan berbeda dari yang lain.
Tak dapat dipungkiri brand berbasis di Italia ini kurang menarik minat masyarakat karena terkesan kuno. Dengan mempertahankan identitasnya, Alfredo kini menjelma dengan sentuhan nostalgia nan futuristik lewat sepeda kayu yang unik. Di tengah gempuran sepeda listrik yang menawarkan kemudahan dan kecepatan pengguna, sepeda ini mempertahankan sisi tradisional tanpa daya baterai.
Sepeda Alfredo karya dua orang Italia dari vila Cittiglio, Nicolo Cellina dan Michella De Benedicts yang mendirikan perusahaannya tahun 2017 lalu. Mereka membangun kendaraan roda dua konvensional dengan kerangka yang seluruhnya terbuat dari kayu. Menariknya lagi, semua dibuat dengan tangan sehingga Alfredo adalah moda transportasi modern dari dari salah satu transportasi tertua di dunia. Pada saat yang sama, ini mencirikan penghormatan kepada pengendara sepeda Italia, Alfredo Binda.
Dinamai berdasarkan nama Binda dan dibangun di kota kecil tempat ia dilahirkan, sepeda Alfredo adalah hal yang luar biasa untuk dilihat. Menurut Alfredo Wooden Bicyles, sepeda ini juga sangat tahan lama dan menyerap guncangan dari benturan di jalan. Meski Anda mungkin ragu dengan tampilannya, produsen mengklaim sepeda ini dengan garansi seumur hidup, dan ini berkelanjutan.
“Sepeda rangka kayu kami seluruhnya dibuat dengan tangan, tanpa menggunakan mesin otomatis. Ini sepenuhnya mengikuti waktu yang dibutuhkan [mengolah] bahan kuno ini,” kata pembuatnya. “Sepeda kami dijamin seumur hidup. Dengan Alfredo, Anda akan memiliki keunikan, pertunjukan, dan karya seni yang dapat ditawarkan.”
Setiap sepeda terbuat dari kayu berkualitas tinggi yang dikerjakan seluruhnya dengan tangan. Calon pemilik dapat memilih esensi kayu yang disukai. Di halaman web resmi, Nicolo Cellina dan Michella De Benedicts mengatakan, mereka secara khusus menyatakan tidak menggunakan mesin CNC dalam mengerjakan kayu. Cellina seorang arsitek, generasi ketiga tukang kayu dan pengendara sepeda yang rajin. Dia membawa pengetahuan dan pengalamannya ke produk Alfredo. Sementara De Benedicts adalah sosok dibalik pemasaran sepeda kayu Alfredo.
Meskipun rangkanya tak seringan serat karbon, tapi kayu yang digunakan Alfredo lebih ringan dari aluminium. Itu sebabnya mereka berani mengklaim bahwa produk yang satu ini gesit, cepat, dan mampu menyerap benturan dengan baik. Hingga saat ini, baik harga maupun jadwal rilis produk masih belum diumumkan. Namun yang pasti, sepeda yang mengusung sisi tradisional dengan sentuhan terkini dan keunikan yang khas ini, tidak akan dilepas dengan harga murah. Untuk itu, ikuti terus perkembangan selanjutnya yaa… [yub/asl/timBX] berbagai sumber