MAR 09, 2022@14:45 WIB | 1,091 Views
Teknologi baterai berkembang dengan pesat saat ini. Dengan dunia otomotif yang semakin bergerak menuju elektrifikasi, pabrikan perlu mencari solusi untuk memproduksi kendaraan listrik dalam skala besar. Walaupun saat ini teknologi baterai lithium-ion masih menjadi pilihan, itu tidak menghentikan Gelion untuk mengembangkan sebuah inovasi besar berikutnya.
Dari unit daya solid-state hingga baterai struktural, perusahaan asal Australia, Gelion Technologies, yakin telah menemukan pendekatan yang lebih terjangkau dan tahan lama untuk baterai dengan menggunakan gel zinc-bromin. Tidak seperti baterai lithium-ion, bahan yang ditemukan dalam desain Gelion bukanlah elemen yang langka, mahal, atau mudah terbakar.
Ziinc-bromin telah digunakan untuk baterai aliran besar di masa lalu dan Gelion merampingkan desain agar sesuai untuk pengaaplikasian pada kendaraan. Setiap baterai Gelion terdiri dari pelat zinc bermuatan negatif dan ion bromin positif yang dipartisi oleh membran internal. Dengan ini, gel buatan Gelion terhindar dari risiko terbakar.
Gelion juga mengklaim bahwa, gel yang diformulasikan secara khusus memungkinkan para insinyur untuk mengontrol laju pelepasan baterai dengan mengubah viskositas gel. Selain itu, komposisi baterai zinc-bromin juga lebih stabil. Gelion melaporkan bahwa gel ini tahan terhadap suhu serendah 5 derajat fahrenheit dan setinggi 122 derajat fahrenheit. Ketahanan suhu tersebut tidak hanya membantu saat baterai sedang digunakan, tetapi juga bermanfaat selama siklus pengisian cepat yang berkelanjutan.
Meskipun terlihat menjanjikan, tim dari Gelion masih perlu memahami bagaimana unit zinc-bromin bereaksi terhadap pengisi daya cepat di pasaran saat ini. Namun, dengan kandungan zinc sembilan kali lebih banyak daripada lithium dan jauh lebih murah, baterai baru ini tentu saja menghadirkan alternatif baru untuk teknologi saat ini. [fdlh/era/timBX] berbagai sumber.