JUL 22, 2020@14:40 WIB | 1,682 Views
Sensor pelacakan tangan adalah perangkat yang sangat diperlukan, terutama bagi mereka yang berkecimpung di dunia olahraga karena akan memantau fungsi vital pengguna. Selain itu, perangkat ini juga dapat meningkatkan konektivitas smartphone, sebagai salah satu kebutuhan sentral di masa sekarang.
Saat ini teknologi pelacakan tangan bergantung pada beberapa hal, seperti kamera dan sensor bawaan giroskop dan akselerometer. Metode ini masih berfungsi dengan baik untuk aplikasi yang ada saat ini. Namun para peneliti di Cornell University dan University of Wisconsin-Madison telah datang dengan metode yang berpotensi lebih baik.
Metode pelacakan tangan ini disebut dengan FingerTrak, perangkat yang digunakan dengan melibatkan sensor thermal. FingerTrak terdiri dari tiga atau empat miniatur dan kamera termal beresolusi rendah. Juga dilengkapi Machine Learning untuk mendeteksi lokasi, serta mendeteksi dan menafsirkan gerakan tangan. Kamera termal miniatur dipasang erat pada gelang FingerTrak, masing-masing seukuran kacang polong. Sensor ini akan membaca kontur di pergelangan tangan dan mengambil beberapa gambar siluet unuk membentuk garis tangan.
Jaringan neural dalam yang dapat dikustomisasi kemudian menyatukan gambar-gambar siluet multi-view ini bersama-sama. Kemudian ini akan memperkirakan 20 posisi sambungan jari dalam ruang 3D, untuk membuat model tangan 3D.
Salah satu manfaat yang paling terasa dengan pengembangan teknologi ini adalah sensor dapat dibuat lebih kecil dari perangkat pelacakan tangan konvensional. Selain itu, ini juga dapat digunakan untuk melacak gerakan yang lebih halus dan detail.
Ada banyak kegunaan yang dapat kita lakukan dengan teknologi ini, seperti memungkinkan Anda menggunakan bahasa isyarat yang melibatkan gerakan tangan dan jari. Jadi dengan menggunakan sensor termal untuk mengetahui gerakan-gerakan yang berbeda, ini akan memungkinkan komputer untuk menafsirkan bahasa isyarat dan menerjemahkannya. Ini juga bisa berpotensi digunakan untuk keperluan medis lainnya, seperti Parkinson dan Alzheimer, serta dapat mendukung virtual game.
FingerTrak sedang dalam pengujian peneliti, salah satunya oleh Cheng Zhang, asisten profesor ilmu informasi. “Temuan teknis paling baru dalam karya ini adalah menemukan bahwa kontur pergelangan tangan cukup untuk memprediksi secara akurat seluruh postur tangan. Temuan ini memungkinkan reposisi sistem penginderaan ke pergelangan tangan, yang lebih praktis digunakan,” kata Zhang.
Hingga saat ini belum ada informasi resmi kapan FingerTrak resmi dirilis. Para peneliti masih dalam upaya mengembangkan teknologi ini untuk dapat berfungsi secara maksimal. Tak tertutup kemungkinan, teknologi FingerTrak terbaru akan merajai sensor tangan di masa depan, lewat fungsionalitasnya di berbagai sektor baik medis, smartphone, dan virtual game. [yub/asl/timBX]