AUG 21, 2021@19:00 WIB | 813 Views
Faktanya, beberapa ponsel sudah menggunakan fitur yang sama bahkan ada yang memakai sidik jari. Namun sebuah penemuan baru muncul, kita dapat membuka kunci ponsel dengan menggunakan gigi. Awalnya mungkin hal ide ini belum pernah terpikirkan sebelumnya, tapi ada yang dapat menciptakan kreativitas ini. Inovasi baru yang datang dari India menciptakan pengaman perangkat ponsel dengan gigi.
Kreativitas dari tim peneliti India mengembangkan apa yang tampaknya terkesan otentikasi manusia pertama yaitu menggunakan gigi untuk membuka perangkat seluler atau ponsel. Mereka menyampaikan jika aplikasi memperoleh sampel biometrik menggunakan kamera pada handset seluler. Aplikasi ini memberikan penanda khusus yang mendaftarkan gigi manusia untuk autentikasi, mirip dengan aplikasi perekam seluruh wajah.
Penelitian ini bernama "Deepteeth: Sistem Otentikasi Manusia Berbasis Foto Gigi untuk Perangkat Seluler dan Genggam". Karya ini telah ditulis oleh Geetika Arora, Rohit K Bharadwaj, dan Kamlesh Tiwari dari Institut Teknologi dan Sains Birla (BITS), Pilani. Fungsi dari aplikasi ini dijelaskan memulai abstrak makalah. Disana tertulis region of interest (RoI) diekstraksi menggunakan spidol dan sampel yang diperoleh kemudian ditingkatkan menggunakan kontras terbatas adaptif histogram equalization (CLAHE) untuk kejelasan visual yang lebih baik.
Baca juga: Perangkat Apple di Masa Depan dapat Mengisi Form Hanya Lewat Lirikan Saja
Selain itu, mereka mengatakan untuk pemahaman terbaik sebagai pekerjaan pertama pada otentikasi berbasis foto gigi untuk perangkat seluler dengan menambahkan hasil yang menunjukkan "akurasi sempurna." Jika kita membaca makalah lebih lanjut, maka akan ada diagram yang menjelaskan cara kerja otentikasi foto gigi. Sedangkan penggunaan aplikasi dengan menggunakan kamera depan perangkat seluler.
Dimulai dari memperoleh kesan gigi terlebih dahulu diikuti oleh ekstraksi dan peningkatan ROI. Fungsi dari aplikasi ini adalah ekstraksi fitur mendalam diikuti dengan mendaftar/memverifikasi dan mengidentifikasi. Langkah selanjutnya adalah otentikasi secara benar-benar. Ekstraksi terdaftar akan membandingkan kesan gigi dengan database, setelah itu aplikasi membuat keputusan apakah itu cocok dengan orang yang tepat atau tidak.
Sebagai kesimpulan, aplikasi akan mengamati bahwa foto gigi yang kurang dieksplorasi memiliki pengenalan dan akurasi identifikasi yang sangat tinggi dengan fitur khusus yang diusulkan dalam penelitian. Namun, pelatihan lainnya membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Setelah diterapkan, hal ini menjadi sangat efisien untuk identifikasi atau verifikasi. Menurut penelitian, model yang diusulkan bekerja sempurna dengan sampel ukuran kecil. Oleh karena itu, aplikasi ini cocok untuk hemat daya dan perangkat seluler. Harapannya dengan adanya metode baru ini dapat membantu regularisasi arsitektur pembelajaran mendalam dengan menggabungkan margin dan informasi timbal balik dalam representasi fitur tulang punggung.[prs/shf/timBX]