MAR 08, 2021@08:00 WIB | 1,274 Views
Perkembangan alat rekam visual, drone, semakin inovatif sampai datang dalam bentuk minimalis. Membuatnya sangat kecil memberikan nilai lebih karena kehadiran drone tidak akan mencolok dan tidak diperhatikan. Namun, kekurangan drone kecil adalah Anda harus mengorbankan hal-hal tertentu, seperti kehampaan motor. Akibatnya, kurang efektif jika dibandingkan drone bermotor.
Menjawab tantangan tersebut, para peneliti di Harvard, MIT, dan City University of Hong Kong, bekerja keras dan berhasil menemukan desain drone terbaru. Disebutkan bahwa desain ini terinspirasi oleh serangga, tetapi dengan efektifitas yang sama. Hal ini disebabkan penggunaan aktuator lunak yang terbuat dari silinder karet dan dilapisi dengan tabung nano karbon.
Kevin Chen, asisten profesor di MIT membayangkan saat drone seukuran serangga dapat digunakan sebagai robot pencari dan penyelamat. Chen dan tim pun mulai merealisasikan mimpi itu.
“Saya menghabiskan banyak waktu untuk melihat fisika sayap mengepak, yaitu memahami bagaimana seekor serangga dapat mengepakkan sayapnya dan menghasilkan gaya angkat dan tarikan,” kata Chen.
Apabila tabung nano ini terkena tegangan, mereka kemudian dapat meremas dan meregangkan karet untuk membantu drone seperti serangga, mengepakkan sayap dan terbang. “Bobot robot ini dan ukuran fisiknya terlihat seperti capung,” tambah Chen.
Drone ini kecil, dan itulah intinya. Dengan membuatnya sangat kecil, drone dapat masuk ke dalam ruang sempit yang tidak bisa dimasuki oleh drone biasa. Ini juga didesain tahan tabrakan karena dapat menahan beberapa benturan.
Drone mungil tersebut hanya seberat 0,6 gram, yang kira-kira sebanyak penjepit kertas. Tetapi karakteristiknya seperti capung dan gesit.
Apabila produk percobaan baru ini dibandingkan dengan sebelumnya, tampak ada perbedaan pada aktuator kaku bahan keramik. “Robot itu akan jatuh dan mendarat,” kata Chen. “Atau mungkin menabrak langit-langit atau menabrak dinding. Robot yang kaku mengalami kesulitan menghadapi tabrakan itu.”
Meski kini sudah berinovasi dengan aktuator silinder karet tipis berlapis tabung nano karbon, namun drone ini jauh dari sempurna. Desain saat ini mengharuskan drone ditambatkan ke sumber listrik yang pada gilirannya membatasi fungsi yang diharapkan.
Setidaknya masa depan drone ini cukup menjanjika dan para peneliti berharap bahwa drone ini pada akhirnya dapat digunakan untuk memeriksa mesin atau menyerbuki tanaman secara artifisial. [yub/asl/timBX]