Jepang Alihkan Mobilitas Perkotaan Dengan Canguro

Negara yang gemar berinovasi, Jepang, kini hadirkan alat transportasi yang merupakan mitra paling canggih dari Android. Dikenal sebagai Canguro oleh FURO Jepang, ini adalah robot yang bisa dikendarai.

Untuk penggemar berat robotika, dan melihat sesuatu seperti ini, sangat ekspresif, sangat hidup, termasuk ingin memberi nama dan membawanya untuk berjalan-jalan di pagi dan malam hari.

Canguro lebih dari sekedar perangkat mobilitas yang dapat dibawa ke tempat kerja di pagi hari dan pulang ke rumah di malam hari. Ini lebih merupakan mitra mobilitas. Lebih khusus lagi, ini adalah robot dan bukan hanya e-bike atau skuter, ia benar-benar akan mengikuti pemiliknya ke mana pun pergi.

Sementara dalam mode robot, kendaraan ini mengandalkan perangkat keras dan perangkat lunaknya untuk berhasil melakukan manuver di sekitar rintangan dan jalan. Di depan droid, tepat di bawah setang yang mirip telinga, kita bisa melihat semacam pelindung. Di situlah sistem Lidar 3D kendaraan dan kamera sudut lebar (pada dasarnya matanya) disembunyikan.

Adapun perangkat lunak yang memastikan navigasi otonom adalah menggunakan beberapa program yang disebut SLAM. Perangkat lunak ini memastikan Canguro selalu memetakan lingkungannya, menampilkan beberapa pelokalan waktu nyata terbaik yang tersedia. Perangkat ini menjalankan kedua fitur ini secara bersamaan, membuat rencana jalur berdasarkan lingkungan sekitar dan rintangan untuk menavigasi sendiri. Selanjutnya Canguri akan mengikuti ke mana pun sampai pemiliknya menyuruhnya pulang atau naik tumpangan.

Saat ingin mengendarai kendaraan ini, ia akan beralih dari mode robot ke mode berkendara. Mode ini mengaktifkan pedal, sadel, dan bentuk umum droid agar siap untuk pendamping manusianya. Begitu berada di dalam kendaraan, manuvernya sangat mirip dengan bermain ski. Menggunakan sensor gaya dalam suspensi, Canguro mendeteksi arah kemiringan pengendara dan akan bersandar juga untuk berbelok.

Bagian dari suspensi terletak di roda belakang 10 inci, sedangkan dua roda depan masing-masing menampung sebuah motor. Untuk saat ini, tidak ada informasi tentang produksi motor dan keluarannya.

Meski sepertinya asik tetapi tentu ada efek samping dari kendaraan ini. Salah satunya adalah akan menumbuhkan sifat malas untuk berolahraga setidaknya untuk jalan kaki walau jarak pendek. Padahal otak kita dibuat untuk menyimpan energi sebanyak mungkin saat melakukan fungsi tubuh. Meskipun demikian, ini pasti salah satu bagian robotika terkeren. [eli/asl/timBX]