DEC 30, 2018@10:00 WIB | 2,015 Views
Kalau awal tahun 2018 kita dikejutkan dengan sebuah Segway dengan nama Zapata Ezfly, Segway yang mampu terbang melesat ke udara dan bermanufer. Seiring berjalannya waktu, produsen lain membangun alat yang sama yang mampu terbang dengan durasi tertentu. Lantas yang membuat mereka bertahan adalah mendapatkan sertifikasi sekelas FAA di Amerika Serikat.
Tim di Jetpack Aviation (JPA) baru saja menyelesaikan uji terbang di mana dua pilot terbang cukup dekat bersama-sama menguji kecepatan masing-masing. Langkah selanjutnya, mereka akan gelar seri balapan jetpack pertama di dunia, mulai tahun 2019.
Saat memainkan Jetpack, pemain kunci harus menguasai metodis. Karena tanpa pengetahuan metodis, bisa saja terjadi insiden besar dengan jetpack seri JPA JB, atau Flyboard Air milik Franky Zapata. Butuh pembuat kebijakan undang-undang personal flight revolution agar tetap melindungi pengguna sekaligus perusahaan pengembang.
Langkah perbaikan ke regulasi memang sudah dilakukan. Buktinya David Mayman dari Jetpack Aviation bahkan melangkah lebih jauh untuk mendapatkan sertifikasi oleh FAA sebagai satu-satunya instruktur jetpack terdaftar di dunia. Jika berhasil, JPA bakal menjalankan serangkaian acara pelatihan yang memberikan pengalaman jetpack untuk masyarakat umum. Setiap owner jetpack dapat menjalani beberapa pelatihan yang sah, sebelum mereka terbang ke awan.
Jetpack menggunakan perangkat bertenaga turbin jet, cukup berbeda dengan Zapata Ezfly. JPA mampu terbang dengan kecepatan hingga 200 mph (320 km / jam) dan ketinggian secara teoritis setinggi 18.000 kaki - belum ada yang menguji batas ini.
Menurut Mayman, sudah saatnya industri penerbangan pribadi merespon dalam bentuk seri balapan. Dan untuk menguji kelayakan ide tersebut, JPA telah menghabiskan 12 bulan terakhir menjalankan tes untuk melihat bagaimana beberapa jetpack berinteraksi secara dekat satu sama lain.
Pertanyaan besarnya, seperti apa format balapan, dan dia memberi tahu kami bahwa balapan pada awalnya akan diadakan di atas air demi keselamatan. Formatnya mungkin akan mirip dengan Red Bull Air Race, menekankan kemampuan manuver serta kecepatan dan membutuhkan pilot untuk menavigasi di sekitar tiang.
Sebuah tim membutuhkan setidaknya tiga jetpack untuk mengikuti balapan. Mereka harus membawa dana atau sponsor mereka sendiri, dan membeli atau menyewa peralatan dari JPA jika mereka tidak memiliki peralatan sendiri. JPA dalam hal itu akan memberikan pelatihan pilot dan pemeliharaan jetpack. Kita tunggu keseriusan JPA untuk mewujudkan pertandingan bergengsi ini. [Ahs/timBX]
