AUG 14, 2021@13:30 WIB | 1,002 Views
Penemuan ini dapat meningkatkan desain kendaraan dalam air di masa depan. Memiliki panjang hampir 14 inci, robot baru yang terinspirasi oleh tuna dibuat oleh para peneliti di Universitas Virginia, dapat mengepakkan ekornya secepat tuna asli (tujuh kali per detik), dan berenang dengan kecepatan hingga 1,5 mph.
Pada ikan asli, otot-otot ekor dapat dilakukan untuk sprint dengan kecepatan tinggi atau dilonggarkan untuk kecepatan rendah saat manuver. Ekor robot tuna ini pun diatur ke satu kekakuan yang tidak ideal dalam setiap situasi.
Baca juga: Perkenalkan Kendaraan Untuk Menjelajahi Daratan Bulan di Masa Depan
“Memiliki satu ekor yang kaku seperti memiliki satu rasio gigi pada sepeda” kata Prof. Dan Quinn dari Universitas Virginia. “Ekor ini hanya akan efisien pada satu kecepatan. Seperti bersepeda ke San Fransisco dengan sepeda fixed-gear, Anda akan kelelahan dalam beberapa blok”.
Dalam penelitian ini dikatakan bahwa begitu susah untuk menentukan kapan dan apakah ikan akan mengubah kekakuan ekornya. Setelah bekerja sama dengan peneliti postdoctoral, Qiang Zhong, Quinn beralih ke dinamika fluida dan biometrik untuk mendapatkan model teoritis. Akhirnya, ditemukan bahwa kekakuan ekor harus ditentukan dengan kuadrat kecepatan renang.
Robot Tuna ini juga disebut AutoTuna. Berdasarkan model kekakuan ekor menggunakan tendon yang diprogram secara otomatis untuk mengubah kekakuan ekor saat berenang di saluran air berbasis laboratorium. Hebatnya, AutoTuna dapat berenang pada kecepatan yang lebih luas menggunakan setengah energinya.
Baca juga: Perangkat Apple di Masa Depan dapat Mengisi Form Hanya Lewat Lirikan Saja
Zhong mengatakan, “pekerjaan kami adalah menggabungkan biomekanik, dinamika fluida, dan robotika untuk mempelajari kekakuan ekor yang mempengaruhi kinerja renang. Kami tidak hanya fokus pada analisis teori, tapi juga pada panduan praktis yang menyesuaikan kekakuan ekor. Strategi ini dapat disetel dan terbukti efektif dalam misi berenang yang realistis, dimana ikan robot mencapai kecepatan tinggi dan berenang dengan efisiensi tinggi secara bersamaan.”
Melihat keberhasilan yang telah dicapai Quinn dan Zhong, saat ini para peneliti sedang menyelidiki teknologi untuk dapat digunakan pada robot jenis binatang yang lain. Robot pertama dirancang seperti tuna, sekarang tim sedang memikirkan bagaimana mereka bisa merancangnya seperti lumba-lumba atau ikan pari.
“Saya tidak berpikir kita akan kehabisan proyek dalam waktu dekat ini. Setiap hewan air yang kami lihat memberi ide bagi kami untuk membuat robot renang yang lebih baik.” kata Quinn.[geo/shf/timBX]