MAR 08, 2022@16:45 WIB | 1,586 Views
Startup yang berfokus pada transformasi karbon, Twelve, dan perusahaan bioteknologi, LanzaTech, dikabarkan berhasil mengubah emisi CO2 menjadi etanol sebagai bagian dari kemitraan penelitian dan pengembangan berkelanjutan.
Etanol biasanya diproduksi menggunakan proses biologis atau sebagai petrokimia, melalui hidrasi etilen, dan menggunakan bahan bakar fosil. Etanol juga sering diproduksi menggunakan jagung dan tanaman yang umumnya difermentasi.
Twelve dan LanzaTech menghilangkan bahan bakar fosil dari produksi etanol dengan mengubah CO2 menjadi CO melalui teknologi transformasi karbon Twelve, yaitu sebuah katalis pereduksi CO2 terbaru dan perangkat baru yang membagi CO2 hanya dengan air dan listrik terbarukan sebagai input, dan selanjutnya menggunakan Continuos Stirred Tank Reactor (CSTR) berukuran rapat dan padat buatan LanzaTech untuk mengubah CO menjadi etanol. Pendekatan ini dikatakan sangat terukur dan pada akhirnya dapat menghasilkan etanol pada skala industri, sekaligus menghilangkan emisi CO2.
Pada Musim Gugur 2021, Twelve dan LanzaTech juga mengumumkan rencana untuk mengembangkan polypropylene dari CO2 dengan hibah dari Impact Squared. Pekerjaan ini akan melihat Twelve mengubah CO2 menjadi CO, yang pada gilirannya akan diubah oleh mikroba milik LanzaTech menjadi isopropil alkohol (IPA).
Akhirnya, TotalEnergies, menggunakan alkohol dehidrasi knowhow (Atol), akan didehidrasi menjadi propylene yang akan dipolimerisasi menjadi polypropylene dengan karakteristik teknis yang sama seperti bahan bakar fosil. Polypropylene adalah polimer utama yang digunakan untuk membuat beberapa perangkat, yakni perangkat medis seperti jarum suntik dan tabung infus, otomotif, furnitur, tekstil, dan produk tahan lama lainnya. [fdlh/era/timBX] berbagai sumber.