DEC 08, 2020@11:00 WIB | 786 Views
Prestasi teknik terbaik tahun ini mirip dengan sci-fi yang memandang ke masa depan yang dapat ditemukan dalam terbitan retro Sains Populer. Bermain ski di atas pabrik pembakaran sampah di tengah kota, atau makan bacon yang terbuat dari jamur atau mengontrol lengan palsu dengan pikiran manusia.
Setiap item dalam daftar ini membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan, baik untuk melindungi lingkungan atau meningkatkan kesehatan dan keselamatan manusia. Itu adalah masa depan fiksi ilmiah yang bisa kita dapatkan.
Pemenang Penghargaan Utama: Protein Whey Bebas Hewani oleh Perfect Day
Ini merupakan produk susu sapi tanpa sapi.
Untuk emisi karbon dioksida per pon makanan, mentega menempati urutan ketiga, di bawah daging sapi dan domba, dan keju menempati urutan kelima. Itulah mengapa generasi produk hewani yang ditanam di laboratorium bukanlah daging, melainkan susu. Untuk mendapatkan susu hasil sintesisnya, Perfect Day memasukkan sedikit DNA sapi ke dalam jamur Trichoderma reesei. Saat diberi makan gula, mikroba yang direkayasa menghasilkan protein susu, kasein, dan whey. Semuanya digabungkan dengan air, lemak nabati, vitamin, dan mineral, hasilnya adalah produk susu — tanpa sapi.
Smitten Ice Cream dan Brave Robot telah mengubah protein menjadi es krim vegan yang lezat berbahan dasar susu, tetapi Perfect Day berharap dapat berkembang menjadi berbagai macam produk krim. Suatu hari nanti di masa depan yang tidak terlalu lama, mungkin kita bisa makan roti bagel dengan skema nyata yang tidak berkontribusi pada krisis iklim.
CopenHill oleh Bjarke Ingels Group
Pembangkit listrik yang sangat bersih sehingga bisa bermain ski di atasnya.
Kedekatan dengan pembangkit listrik biasanya bukan nilai jual bagi lingkungan perkotaan, tetapi berbeda dengan CopenHill, fasilitas baru di Kopenhagen. Teknologinya adalah membakar sampah, kemudian menggunakan filtrasi katalitik untuk menghilangkan polutan dari asap yang dihasilkan, menjadikannya fasilitas limbah-menjadi-energi terbersih di dunia. Mengubah 440.000 ton sampah setiap tahun untuk menerangi 150.000 rumah. Dengan lereng ski, dan dinding panjat serta jalur pendakian, Kopenhagen memiliki komitmen untuk bersih dari karbon di tahun 2025.
MyBacon oleh Atlast Food Co / MyEats
Mereka telah berhasil membuat produk daging tiruan terlezat. Bahkan “daging sapi” nabatinya berhasil meniru rasa dan tekstur daging asli. Atlast Food Co bahkan ingin melangkah lebih jauh, dengan membuat potongan daging utuh. Metodenya menggunakan sistem dalam ruangan untuk menumbuhkan miselium jamur (akar) keluar dari substrat yang penuh energi untuk meniru tekstur otot hewan. Setelah tumbuh dan diiris, ia direndam dalam perasa seperti garam, gula, jus bit, dan amino cair untuk memunculkan rasa umami babi. Merek konsumen Atlast, MyEats, meluncurkan bacon di toko-toko tertentu pada musim gugur ini. Meski begitu, perusahaan berharap di masa depan dapat menyediakan dalam jumlah banyak, serta membuat variasi lain dari potongan daging bahkan produk laut.
PURECANE oleh Amyris
Pemanis rendah kalori. Pemanis non-gula alami, seperti stevia, memiliki sisa rasa yang funky, dan banyak pilihan buatan yang dicampur dengan alkohol gula yang dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal.
Purecane menghindari semua itu, sehingga mereka memproduksi dengan mencampur tebu ke ragi dan mengekstraksi rebaudioside M (atau Reb-M). hasilnya adalah sebuah molekul yang lebih dari 300 kali lebih manis daripada sukrosa tanpa sisa rasa pahit dan tanpa kalori.
e-OPRA oleh Integrum
Prostetik seringkali tidak nyaman, tetapi Integrum mencari cara untuk meningkatkan pengalaman penggunanya. Integrum membuat sistem dasar OPRA menempel langsung ke tulang melalui osseointegrasi, sehingga luka dan infeksi yang terkait dengan prostetik soket tradisional dapat terhindarkan.
Sistem e-OPRA baru dari Integrum menambahkan sistem elektroda dua arah yang memungkinkan pasien dapat mengontrol anggota tubuh dengan otak mereka dan merasakan hal-hal yang disentuh oleh prostesis mereka. Selain itu, perangkat elektronik berada di dalam tabung, yang membuat permukaan elektroda terhindar dari kotoran.
Otak Kovarian oleh Kovarian
Perusahaan seperti Amazon mempekerjakan banyak sekali manusia untuk melakukan tugas yang tampaknya sederhana, seperti mengambil objek dengan berbagai ukuran dan bentuk. Robot dapat menangani kotak yang sama berulang kali tanpa merasa lelah, tetapi gagal jika diberi variasi meski sedikit.
Algoritme Otak Kovarian menggunakan pembelajaran penguatan, di mana ia melatih dirinya sendiri melalui trial-and-error untuk mencari tahu cara mempelajari hampir semua hal. Ia bahkan membuktikan dirinya di dunia nyata, di mana ia menangani 10.000 objek dengan tingkat akurasi 99 persen, suatu prestasi yang sejauh ini belum ada di dunia otomasi.
Sistem Peringatan Gempa Android oleh Google
Kabarnya ini adalah sistem deteksi gempa terbesar di dunia. Bagi daerah yang sering terjadi gempa bumi memiliki jaringan seismometer yang sangat besar untuk mendeteksi bahkan gempa terkecil sekalipun.
Google memiliki solusi baru untuk area tanpa infrastruktur dengan akselerometer di dalam ponsel. Setiap pengguna Android yang memasang program ini dapat menjadi pemilik satu sensor kecil di sistem deteksi gempa terbesar di dunia. Meskipun peringatan push bukan bagian dari program, datanya akan digunakan untuk melacak gempa. Di masa depan, perangkat pintar berpotensi mengambil hasil waktu nyata untuk menjaga keamanan manusia.
Aksesori kursi roda pintar LUCI dari LUCI
Kursi roda bermotor dapat memiliki berat hingga 300 pon, dan hanya dibutuhkan 2,5 inci dropoff untuk menjatuhkannya. Itulah sebagian alasan mengapa ada sekitar 30.000 rawat inap setiap tahun di AS, akibat kecelakaan kursi roda.
LUCI ingin menyesuaikan kursi roda listrik dengan kombinasi sensor ultrasonik, kamera, dan radar. Mereka memberikan penghindaran tabrakan dan perlindungan drop-off untuk menjaga pengendara tetap aman. LUCI bangga dengan sistem peringatan anti-tip yang secara otomatis memberi tahu sekitarnya jika terjadi kecelakaan. Dengan harga cukup mahal, produk ini dijual seharga $ 8.500 (123 Juta Rupiah) tanpa asuransi. [eli/asl/timBX]