JUN 19, 2020@17:30 WIB | 3,616 Views
Bagi sebagian kaum urban, tinggal di perkotaan yang minim pepohonan, menanam tanaman di dalam rumah adalah kebutuhan. Guna menyegarkan suasana dan mempercantik ruangan. Para gardenian tentu fasih apa saja yang perlu diperhatikan untuk menanam di dalam rumah. Cara menatanya pun pasti terkonsep baik untuk pemandangan indah, hidup dan segar.
Masing-masing punya cara sesuai daya kreatif dan keinginan untuk penataan dengan peralatan dan tanaman pilihan. Umumnya pot besar atau sedang menjadi pilihan yang diletakkan di sudut-sudut ruangan. Ada juga pot-pot kecil ditaruh di atas meja, sisi jendela, ditempel di dinding, dan digantung di langit-langit ruangan atau tepat di atas meja makan. Namun karena kesibukan kantor terkadang lupa menyiram. Sehingga tanaman layu, kering, mati, akhirnya suasana ruangan pun jelek. Atau masalah kecil lainnya seperti air tumpah dari pot karena terlalu banyak menyiram.
Terinspirasi dari cara tetumbuhan hidup di alam, inovasi menanam tanaman di dalam rumah dicanangkan. Cara inovatif ini berlainan dengan cara bercocok tanam tradisional. Inovasi terbaru menanam tumbuhan di dalam rumah ini bernama Terraplanter.
Terraplanter adalah pot inovatif dengan ukiran berbentuk seperti ladang yang siap ditanami, dimana benih-benih tanaman bisa tumbuh di setiap areanya. Pot inovatif ini efisien. Untuk menyiram tinggal isi pot dengan air supaya bisa diserap tanaman pada permukaan untuk bertumbuh dan berkembang.
Terraplanter, Habitat Baru Tanaman
Inovasi teknologi ini definisi dari sebuah proses, bukan hasil akhir. Terraplanter hadir sebagai habitat baru bagi tanaman, khususnya di dalam ruangan. Atas dasar cinta tanaman, inovasi teknologi pot yang disebut “habitat baru bagi tanaman” ini siap mengubah konsep atau cara menanan tanaman sebagai dekorasi dalam rumah. Prosesnya modern dan efisian dengan sentuhan inovasi teknologi. Para gardenian memuji sang penemu sekaligus pencipta inovasi teknologi pot dekoratif ini.
Cara kerja terraplanter ialah menahan air secara hidroponik kemudian menyebarkan air ke luar wadah yang memungkinkan tanaman bertumbuh. Pot ini hanya butuh air dalam pot tanpa lumer atau tercampur kotoran dan tanah. Inilah metode kreatif mempertahankan tumbuh kembang tanaman dalam pot paling mutakhir.
TerraPlanter, yang berada dalam proses pengembangan, sekarang masih dikampanyekan di Kickstarter, sebuah platform pendanaam umum terbesar di dunia. Sesuai misi Kickstarter yakni membantu mewujudkan ide kreatif dan inovasi, kini dana masuk untuk pengembangan TerraPlanter mencapai US$ 5,991,792 dari 51,756 backers (pendukung/ pendonor). Dana ini terus bertambah dengan cepat.
Perancang TerraPlanter menjelaskan, TerraPlanter dirancang untuk dekorasi yang indah secara estetik dengan tetap mengutamakan fungsi. Di mana TerraPlanter tetap menjadi lahan mungil yang baik bagi tanaman. Dengan visi utama menciptakan habitat baru untuk tanaman yang sederhana, bersih, perawatan rendan dan hodroponik—tanpa menggunakan tanah atau kotoran. Kuncinya adalah penggabungan ide hidroponik dengan konsep pot berpori.
“Kami menciptakan bahan keramik berpemilik kami yang memiliki jumlah porositas dan kecenderungan higroskopis yang tepat untuk memungkinkan air berdifusi melalui material dan memungkinkan tanaman tumbuh di permukaan material.”
Karena itu, desain permukaan terraplanter dibuat kompleks untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Selanjutnya perlu juga perekat benih pada permukaannya saat benih mulai tumbuh. Air di dalam terraplanter harus terisi supaya bisa diserap oleh akar tanaman. Yang penting pula ialah membuat pola dan tekstur yang memungkinkan akar tanaman dapat mencengkeram permukaan terraplanter.
“Kami menggunakan desain parametrik untuk membuat bentuk yang kami bayangkan, dan membuat beberapa prototipe untuk diuji dengan biji dan tanaman. Setelah pengujian kami mencari cara untuk meningkatkan produk dan memperbaiki algoritma dan desain untuk mendapatkan solusi optimal bagi tanaman untuk berkembang.” Kata sang desainer. [asl/timBX] berbagai sumber
