APR 04, 2020@09:25 WIB | 944 Views
Hingga kini, vaksin atau obat untuk pasien virus korona atau COVID-19, belum ditemukan. Baik Negara sekelas superpower Amerika Serikat dan Cina sekalipun, masih terus meriset bahan-bahan yang cocok menjadi vaksin atau obat virus yang sedang mewabah ini. Bahkan, peneliti sekarang juga sedang mengembangkan ulang vaksin lama, karena diyakini dapat mengobati Virus Korona.
Vaksin yang saat ini diteliti ulang yaitu Bacille Calmette-Guerin (BCG), yang ditemmukan tahun 1920-an untuk mengobati pengidap tuberculosis (TB). Vaksin ini biasanya diberikan dua kali seumur hidup, seperti di Singapura yang mewajibkan warganya memberikan vaksin BCG ini untuk bayi baru lahir, dan di umur 12 tahun.
Namun, vaksin abad 20 ini belum diyakini dapat menyembuhkan total pasien COVID-19, karena sampai sekarang pengujian masih berlanjut. Akan tetapi, yang diyakini para peneliti adalah khasiat lainnya dari Vaksin BCG ini yang meningkatkan sistem kekebalan imun secara umum.
Di sisi lain, tim peneliti dari fakultas kedokteran Universitas Pittsburgh, sedang menguji vaksin baru. Vaksin ini juga sudah diuji dengan tikus, dan ditarik kesimpulan bahwa tikus yang disuntikkan vaksin ini memiliki antibody yang sangat banyak dan dapat menetralkan virus dalam dua minggu setelah disuntik vaksin uji mereka.
“COVID -19 mengajarkan kepada kita bahwa protein tertentu, yang disebut protein lonjakan, penting untuk mendorong kekebalan terhadap virus. Kami tahu persis di mana untuk melawan virus baru ini,” kata Andrea Gambotto, Profesor Bedah di Pittsburgh School of Medicine.[prm/timBX] foto: berbagai sumber