SEP 23, 2016@15:30 WIB | 775 Views
Seorang mahasiswa asal Belanda telah mengeluarkan prototipe dari 'drone ambulans', defibrilator terbang yang dapat mencapai lokasi korban yang terkena serangan jantung hanya dalam waktu beberapa menit dan menyelamatkan nyawa seseorang.
Dikembangkan oleh lulusan teknik, Alec Momont, drone ini dapat terbang pada kecepatan hingga 100 kilometer per jam (60 mil per jam). Drone ini dicat dengan warna kuning layanan darurat dan didorong oleh enam baling-baling, pesawat tak berawak ini juga dapat membawa beban seberat empat kilogram, yang dalam hal ini ialah defibrillator.
Alasan utama dari pembuatan drone ini ialah untuk efisiensi waktu yang dibutuhkan untuk dapat menolong korban serangan jantung, "drone ambulans ini bisa memberikan defibrillator untuk pasien yang berada dalam zona 12 kilometer persegi (4,6 mil persegi) hanya dalam satu menit, mengurangi kesempatan bertahan hidup dari 8 persen menjadi 80 persen." ujar Momont ketika diwawancarai di TU Delft University.
Drone ini melacak panggilan darurat dan menggunakan GPS untuk menavigasi. Namun, pesawat tanpa awak tersebut masih dalam masa pengembangan untuk mekanisme kemudi dan masalah hukum tentang penggunaannya yang bersangkutan. Drone ini dibanderol dengan harga $ 19.000 (sekitar Rp249 juta). [Clo/timBX]