MAR 15, 2017@13:53 WIB | 2,372 Views
Kekayaan Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi. Setiap inci Tanah Air rasanya mampu dieksplorasi menjadi sesuatu. Apalagi motif batik yang sudah terkenal dan mendunia. Jika Anda terbiasa melihat motif batik hanya pada kain, baju, atau tas, bagaimana kalau kali ini tim BlackXperience mengajak Anda melihat motif batik yang tertuang dalam case smartphone?
Ialah Batik Geek garapan Afrizal Rahadian Sodiq. Batik Geek mengangkat motif batik dan motif-motif Indonesia lainnya dalam sebuah case smartphoneatau casing ponsel. Afrizal menuturkan jika ide Batik Geek bermula dari tugas kuliah yang mengharuskan ia dan partnernya, Nurlita, membuat suatu rancangan bisnis.
“Sebelumnya kami memang telah memiliki bisnis kecil-kecilan di bidang aksesoris ponsel. Lalu dengan adanya tugas ini, barulah kami memikirkan konsep yang lebih matang,” buka Afrizal kepada tim BlackXperience.
Pada saat itu, Afrizal melihat apa yang sedang menjadi tren khususnya di kalangan anak muda. Dan waktu itu di tahun 2012, motif tribal asal Amerika Serikat memang sedang digandrungi oleh banyak orang.
“Saya sebenarnya heran mengapa motif ini bisa begitu diminati, padahal di Indonesia masih banyak motif lain yang lebih indah dan tentunya tidak kalah bersaing dengan motif asal Amerika ini,” lanjut dia. Dari sinilah Afrizal merasa bahwa motif batik juga harus diangkat dan harus bisa makin mendunia layaknya motif tribal dari Negeri Paman Sam itu.
Sebelum benar-benar mengaplikasikan motif batik pada case handphone, Afrizal tentunya terlebih dahulu melakukan riset mendalam. Hal ini dibutuhkan, karena memang motif batik mempunyai aturan dan filosofinya tersendiri, sehingga tidak sembarang motif ini bisa digunakan. Selain itu, bahan bambu juga dipilih oleh Afrizal dalam setiap produk garapannya. “Kenapa? Karena bambu memiliki tekstur yang ringan juga dingin sehingga tidak dapat merusak handphone itu sendiri,” ungkap dia.
Tak disangka, respon masyarakat terhadap produk Batik Geek sangat bagus. Produk garapan Afrizal ini bahkan juga memenangkan suatu perlombaan, yang membuat namanya kian melambung. Hal ini menjadi bukti, apa yang dikerjakan oleh Afrizal juga partnernya itu tidaklah sia-sia.
Afrizal bahkan juga mengaku produknya ini sempat dibawa oleh walikota Bandung, Ridwan Kamil, untuk mengikuti “Little Bandung” yang digelar di Swiss. Proyek ini merupakan pemasaran produk-produk lokal Indonesia khususnya Bandung di tanah Eropa. Tentunya hal ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri untuk Afrizal dan Batik Geek.
Tentunya tidak mudah untuk menciptakan case handphone yang terbuat dari bambu dengan ukiran yang sangat mendetail. Afrizal di sini juga membocorkan sedikit bagaimana proses produksi dari produk Batik Geek.
“Pertama-tama bambu dipecah-pecah dan di-press menjadi potongan balok, kemudian bambu dibentuk menjadi seperti case handphone, setelah itu bambu memasuki tahap finishing yaitu penghalusan. Setelah bambu tersebut halus, proses memasuki tahap pengukiran dan akhirnya masuk di tahap finishing ulang sehingga terbentuklah case-case unik ini,” katanya.
Lahirnya produk Batik Geek membawa harapan tersendiri bagi Afrizal. Ia ingin, motif batik dan motif-motif ke-Indonesiaan lainnya selalu berada di genggaman masyarakat. Hal ini guna melestarikan kekayaan Indonesia, sehingga motif batik khususnya tidak mudah terlupakan.
Lebih lanjut, sebagai seorang pengusaha di bidang kreatif, Afrizal juga menuturkan apa arti kreatif dan inovatif bagi dirinya, ”Kreatif itu berani berpikir yang beda, jadi kita harus bisa berpikir dari berbagai sisi. Kreatif itu bisa mengolah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa,” tuturnya kepada tim BlackXperience. “Sementara itu inovatif adalah bentuk dari pemikiran kreatif. Jadi kalau inovatif itu action dari ide kreatif yang kita ciptakan.” tambah dia.
Tak hanya itu, Afrizal juga menyampaikan pesan-pesannya untuk anak muda lain yang sudah memiliki keinginan untuk berbisnis kreatif namun masih ragu untuk memulainya. “Kalau sudah punya ide langsung dieksekusi saja, jangan ragu-ragu. Kalau kelamaan mikir dan ragu-ragu yang ada nanti ide kita diambil orang lain. Selain itu masih banyak kok kekayaan Indonesia yang belum dieksplorasi, jadi kalau bisa kita harus manfaatkan sebaik-baiknya kesempatan ini. Jangan sampai kekayaan Indonesia malah dimanfaatkan oleh pihak luar.” tukas Afrizal. [Clo/timBX]