MAR 12, 2018@14:00 WIB | 3,063 Views
Mengharumkan nama bangsa tentunya bisa dilakukan melalui bidang apa saja. Seperti yang dilakukan oleh salah satu talenta terbaik yang dimiliki Indonesia, Ali Adriansyah Rusmiputro.
Pria yang akrab disapa Adrian ini menjadi salah satu dari segelintir pembalap motor asal Indonesia yang tengah mencicipi atmosfer balap World Supersport 300 (WSSP 300). Segudang prestasi di balapan lokal, membuatnya pede bersaing di ajang belap internasional satu ini.
Ditengah persiapannya menghadapi musim balap WSSP 300, tim BlackXperience berkesempatan untuk berbincang dengan pembalap dari tim Pertamina Almeria Racing tersebut. Mulai dari awal mula ketertarikannya dengan dunia balap motor, hingga harapannya untuk kemajuan balap motor di Indonesia. Semuanya tersaji lengkap secara eksklusif hanya di BlackXperience.com. Enjoy!
Berawal dari Keluarga
Ketertarikan pembalap muda kelahiran 29 September 1993 ini pada dunia otomotif, tak lepas dari peran sang ayahanda, Erin Rusmiputro yang memang juga menggemari offroad. Dari sana, Adrian tertarik untuk mulai mencoba beragam jenis balap, mulai dari motorcross dan juga gokart.
Namun entah mengapa, balap motor diatas aspal lebih menarik hati Adrian. Akhirnya saat genap berusia 12 tahun, ia memutuskan untuk secara menggeluti serius bidang tersebut.
“Mulai main motorcross, sempat ke gokart juga, Cuma yang di aspal lebih menarik, lebih kepikiran di otak. Jadi akhirnya mulai tertarik untuk serius di bidang motor ini.” cerita Adrian saat ditemui tim BlackXperience disela-sela latihannya.
Keputusan Adrian untuk mengikuti kata hati nyatanya berbuah manis. Sejumlah prestasi bergengsi langsung menghampiri. Tentunya dibarengi dengan usaha dan kerja keras yang tak kenal lelah.
Beragam juara dari kelas balap bergengsi telah ia cicipi. Seperti juara Nasional tahun 2011, Runner up Losail Asia Road Race Championship, Juara Spanish Andalusia Championship pada tahun 2014,2015, dan kini tengah mengikuti salah satu ajang balap bergengsi di dunia World Supersport 300 yang menjadi bagian dari World Super Bike.
Penuh Hambatan
Kiprah Adrian di WSSP 300 tak berjalan mulus seperti yang dilihat banyak orang. Sejumlah kendala dihadapi kala ia memutuskan membalap di kejuaraan bergensi tersebut.
“Jadi 2014, 2015, dan 2016 itu jadi masa-masa yang sangat sulit untuk saya, tim, dan keluarga. 2017 itu banyak recovery untuk bersiap menghadapi persaingan yang sangat ketat disana.” tutur Adrian.
Selain itu proses adaptasi dengan motor baru juga menjadi kendala yang ia hadapi. Menurutnya proses adaptasi kembali ke 300 cc membuatnya cukup memakan banyak waktu.
“Di waktu yang sama saya harus menyesuaikan motornya, melupakan tiga tahun sebelumnya, dan adaptasi dengan sirkuitnya.” ucap Adrian.
Secara khusus ia mengucapkan banyak terima kasih pada managernya, David Garcia, yang juga merupakan owner sirkuit Almeria. Sosok Garcia menjadi salah satu orang yang membantu Adrian menghadapi masa-masa sulit, sekaligus membantunya adaptasi dengan motor barunya.
“Untungnya saya punya David Garcia. Dia adalah manager saya sekaligus owner sirkuit Almeria. Jadi saya bisa banyak melakukan kilometer diatas motor untuk memahami lebih motornya.” ujar Adrian.
Sejumlah hambatan mampu disingkirkan oleh Adrian. Ia pun mampu mengarungi musim perdananya di WSSP 300 hingga usai, walaupun hasil yang dicapai menurutnya belum begitu memuaskan. Seiring berjalannya waktu dan pengalaman yang di dapat, Adrian percaya bahwa ia bisa berbicara lebih di musim selanjutnya.
Target dan Harapan
Berusaha untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya, sudah tentu menjadi keinginan yang ingin dicapai oleh Adrian. Karena itu, persiapan matang sudah dilakukan jelang musim baru WSSP 300.
“Tahun ini kita lebih paham lagi kemana kita harus bergerak, kearah mana kita bisa improve. Untungnya tahun ini kita banyak ruang improve. Jadi insha Allah saya mengharapkan hasil yang lebih baik.” Jelas Adrian.
Soal target yang dicanangkan, Adrian tidak ingin muluk-muluk. Menurutnya ingin fokus pada tiap race yang dilalui, untuk kemudian menetapkan target yang ingin dicapai selanjutnya.
“Untuk tahun ini saya mau fokus race per race. Dari mulai Aragon ke Assen, saya mau fokus disitu dulu. Saya pengen melakukan yang terbaik dulu, baru di pertengahan tahun kita baru baca kemana kita akan bergerak.” ujar Adrian.
Tak terkecuali, Adrian pastinya menyimpan harapan dan keinginannya untuk kemajuan dunia balap motor di Indonesia.
“Saya melihat balap motor di Indonesia udah sangat berkembang. Harapan saya kedepan harus ada sirkuit sih di Indonesia.” harap Adrian.
Karena menurutnya dengan adanya sirkuit yang layak, Indonesia memiliki tempat latihan untuk para pembalapnya. Sekaligus juga untuk menarik penyelenggara balap internasional menggelar ajang balap di Tanah Air.
Doa dan harapan tentu tak putus dari masyarakat Indonesia, demi kesuksesan pembalap kelahiran Jakarta ini untuk mengharumkan nama Indonesia di ajang balap motor dunia. Sukses, Adrian! [Hlm/timBX]