DEC 23, 2019@15:49 WIB | 15,598 Views
Dewa dari Skullsnation Custom Jewerly salah satu pengrajin yang beruntung dalam menggeluti dunia kerajinan metal engraving. Dunia yang ia geluti sejak tahun 2012 ini dan berawal hampir tanpa pengetahuan khusus, namun keberuntungan Dewa adalah banyak dibantu dari seniman ukir di Bali. Dalam organisasi ini, Dewa bekerjasama secara teamwork, mengisi kekurangan satu sama lain, dan mewujudkan karya seni mereka ke dunia.
Custom Jewerly lebih menitikberatkan pada kemampuan Dewa yang mencoba membalik kenyataan pasar. Dimana pengrajin menawarkan karya seninya ke market, namun disatu sisi market terpaksa atau dengan kata lain tidak punya pilihan untuk memilikinya.
"Saya berdiri menawarkan apa yang diinginkan market dan itu sekaligus menjadi kehendak market. Termasuk para customer jika menginginkan karya yang lebih personal, dan pola inilah yang saya sebut sebagai custom Jewerly," buka Dewa kepada tim Blackxperience.com.
Dunia graver di Indonesia menurut Dewa sudah berlangsung cukup lama, tepatnya di Bandung. "Saat itu awal tahun 2000-an, banyak bermunculan metal engraving, namun seiring berjalannya waktu tidak banyak berkembang. Saya sendiri memulai tahun 2012, dengan market share yang cukup berbeda, karena lebih dijual di luar negeri, dan sejak saat itu kondisinya seperti booming kembali," jelas punggawa Skullsnation ini.
Melihat perkembangan dunia metal engraving di Indonesia dari kaca mata Dewa, cukup bagus. Lantaran banyak pemula yang berani mencoba seni kerajinan ini, dan sekaligus menjadi penantang persaingan custom dunia.
Sisi teknisnya, kurang lebih sama dengan mengukir pada media kayu.Tantangannya bagi pelaku metal engraving adalah durasi waktu yang lebih panjang, ditempel dengan kondisi tenaga kerja yang cukup terbatas.
"Saya sendiri harus berusaha mentraining para SDM yang memiki talenta, namun saya sadari jalan ini juga tidak mudah," cetus Dewa.
Dewa boleh dibilang menyamaratakan setiap karya seninya. Dengan mengungkapkan bahwa setiap project yang diciptakan diklaim sebagai masterpiece. "Setiap project dari customer adalah tantangan baru, sekaligus segmen yang baru. Karena custom engraving butuh waku yang lama dan biaya yang tinggi. Jadi tantangan terbesar adalah menciptakan hasil karya sesuai dengan ekspektasi mereka," papar Dewa ketika ditanyakan karya mana yang dianggap paling master piece.
Dunia engraving di Amerika Serikat lebih berkembang, dengan tiga tokohnya seperti CJ Allan yang dikenal sebagai bapak HandEngraver dunia. Termasuk Derry Charter dan Tarrera. Dari ketiga tokoh tersebut, Tarrera-lah yang menjadi guru yang mengajari engraver berbasis metal dan dilakukan secara handmade.
Saat memasuki dunia modifikasi dan kontes, buat Dewa sebuah motor custom dengan engraver tidak serta merta menjadi kesatuan yang bagus atau berdiri sendiri. "Sebuah motor dibilang bagus itu tidak bisa dilihat dari engraving-nya saja. Seperti yang saya buat, sebuah engine cover saya buat bisa memakan waktu 4 bulan, dan paling lama bisa satu tahun. Dan bergantung pada desain, jika scrolling bisa cepat dikerjakan, namun bila sudah mencakup real stage seperti tengkorak dan naga bisa mencapai 7 bulanan. Untuk sebuah engine cover kami patok dari USD4000-7000 USD," jelas Dewa.
Bagi pelaku seni engraving, menurut Dewa tetaplah berkarya, kembangkan desain. "Terus berkarya, dan mengembangkan inspirasi desain serta usahakan jangan mengcopy. Sebagus apapun karya Anda namun hanya mengcopy, tetaplah tidak maksimal. Dalam falsafah lain, ketika Anda berlari kencang, buatlah trek lain yang menggunakan trek orang. Play Work hard, jadikan idola Anda menjadi saingan Anda suatu saat," aku Dewa yang menginspirasi generasi dibawahnya.
Dalam dunia modifikasi, menurutnya builder lokal tidak mempunyai tantangan dalam mengikuti trend modifikasi dunia. "Meski begitu, Indonesia adalah next nation yang akan menjadi trend setter, untuk desain baru, dan dunia customize," tegas Dewa.
Angka ke-13 dari alphabet adalah huruf M. Dimana dalam dunia custom, M lebih mengarahkan ke makna motorcycle. "Angka 13 menurut saya adalah saint dari Kang Deni, sahabat saya sekaligus senior di komunitas. Beliau cukup berjasa menghibahkan motor kepada saya, dengan angka 13 di tangki. Dan motor itulah menjadi yang pertama dalam saya gunakan dalam dunia modifikasi," tutupnya.[Ahs/timBX]