JUL 18, 2016@14:23 WIB | 5,172 Views
Seni menulis indah atau kaligrafi tentunya bukan merupakan barang asing di telinga kita. Bahkan mungkin kita pernah mempelajarinya sewaktu menduduki bangku Sekolah Dasar. Namun, tidak banyak dari kita yang serius mendalami bidang kaligrafi itu, sehingga lama kelamaan kaligrafi ini menjadi terlupakan.
Seni membuat tulisan indah ternyata tidak terbatas hanya pada kaligrafi saja, sekarang ini tengah tren seni lain yang juga menyajikan tulisan-tulisan dalam bentuk yang indah contohnya saja hand lettering. Memang sekilas baik hand lettering dan kaligrafi tampak serupa, namun ternyata kedua hal ini jelas merupakan sesuatu yang berbeda.
Eko Fitriono, merupakan salah seorang seniman yang fokus pada bidang hand lettering dan kaligrafi. Ia membeberkan bahwasanya hand lettering dan kaligrafi ini walaupun nampak serupa namun merupakan satu kesatuan yang berbeda. Perbedaannya adalah pada teknik pembuatannya, hand lettering adalah seni menggambar huruf, sementara kaligrafi ialah seni menulis indah.
Eko mulai mendalami hand lettering dan kaligrafi ini sejak Mei 2014. Ia mempelajari segalanya secara autodidak, hanya bergantung pada ilmu-ilmu yang ia dapatkan di internet. Namun, ternyata Eko sudah memiliki ketertarikan terhadap dunia huruf-huruf ini sejak duduk di bangku SMP. Ia dulu tertarik dengan logo dari band 'Slank' yang berbentuk kupu-kupu namun juga merupakan sebuah tulisan dari nama band itu sendiri. Berlanjut pada masa SMA, Eko kembali menemukan ketertarikan dalam dunia grafitti. Namun sayang, ketika kuliah Eko tidak lagi mendalami seni huruf-huruf ini.
Passion-nya terhadap huruf sempat terhenti, Eko mulai menjalani dunia-dunia lain yang menurutnya lebih menarik. Namun tidak bisa disangkal, passion yang sebenarnya dimiliki Eko memang berada pada dunia huruf ini. Ia akhirnya kembali menemukan semangat untuk merangkai huruf-huruf menjadi tulisan yang indah lewat jalur hand lettering dan kaligrafi.
Karya-karya hand lettering dan kaligrafinya terinspirasi dari kutipan-kutipan film ataupun orang-orang terkenal. Biasanya setelah mendapatkan kutipan yang ia inginkan, Eko mulai memikirikan bagaimana me-layout kata-kata ini menjadi sebuah gambar yang indah. Setelah ia mendapatkan gambaran mengenai layout, Eko mulai membuat sketsa layout dasar dengan memposisikan kata-kata dan terus bereksplorasi dengan sketsa tersebut. Setelah itu, ia melakukan sketching kembali namun di kertas yang berbeda dengan menggunakan brush yang lebih baik, kemudian proses memasuki tahap tracing dengan menggunakan pensil di kertas lain, hal ini terus dilakukan dengan berbagai modifikasi.
Setelah mendapatkan artwork yang diinginkan, barulah Eko masuk ke tahap inking atau menebalkan hasil sketsanya dengan pulpen atau drawing pen.
Setelah gambar tulisan tersebut selesai baru di-scan dan dimasukkan ke dalam software ilustrator untuk kemudian dibuat vector dengan melakukan sedikit perbaikan-perbaikan.
Setelah semuanya selesai barulah masuk ke tahap pencetakan yang biasanya juga dituangkan dalam media kaos, stiker dan lain-lain. Melihat prosesnya yang sangat panjang dan tentunya tidak mudah, dapat membuka mata kita bahwa karya seni yang kelihatannya sederhana ini belum tentu bisa dilakukan oleh semua orang.
Pria lulusan Pendidikan Matematika ini sendiri mengaku tidak jarang hasil karya yang dibuatnya mendapatkan respon negatif atau pandangan sebelah mata.
Namun Eko memaklumi, karena mungkin orang-orang tersebut belum tahu proses yang dilewati dalam pembuatan suatu karya sehingga apresiasi terhadap hasil karyanya pun juga kurang.
Tak hanya aktif membuat karya-karya hand lettering dan kaligrafi, Eko ternyata juga aktif memberikan workshop di bidang ini. Ia mengaku senang dapat membagi ilmunya dengan orang-orang. Bagi Eko sendiri terus menjadi kreatif adalah yang ia butuhkan untuk terus bereksplorasi di bidang hand lettering dan kaligrafi ini.
"Menurut gue kreatif itu diambil dari dua kata create dan active, create itu membuat dan active itu kita harus terus aktif membuat dan menghasilkan sesuatu sehingga lama kelamaan kita dapat membuat sesuatu yang baru dan berinovasi di sana." ujar pria yang juga memiliki profesi sebagai guru ini.
Memang benar adanya, kreatif dan inovatif adalah dua hal yang saling berhubungan. Dengan terus aktif membuat karya-karya dan terus bereksplorasi, maka lama kelamaan kita dapat menciptakan sesuatu yang baru, yang kemudian dapat kita banggakan. Dan tentunya tidak lupa juga untuk terus berbagi ilmu sepeprti yang telah Eko lakukan, agar semakin banyak orang-orang yang mampu menciptakan hal-hal kreatif lainnya. [Clo/timBX]