SEP 03, 2018@11:25 WIB | 3,423 Views
Augmented reality (AR) menjadi salah satu teknologi yang tergolong masih sangat baru di Indonesia. Dengan AR, pengguna bisa membawa berbagai objek virtual ke dunia nyata. Salah satu yang berusaha memperkenalkan teknologi ini kepada masyarakat adalah Hasbi Asyadiq lewat platform bernama Assemblr.
Assemblr merupakan sebuah platform aplikasi di smartphone yang memungkinkan pengguna untuk membuat objek 3D dari bentuk-bentuk dasar yang disediakan. Nah, tidak hanya itu saja. Objek yang dibuat tadi bisa kita bawa ke dunia nyata berkat penggunaan teknologi AR tadi.
“Ide awalnya adalah kita pengen empower orang-orang untuk bisa membuat konten augmented reality mereka sendiri. Makanya kita bikin platform, dimana mereka bisa bikin 3D konten di handphone, lalu mereka bisa visualisasikan dalam bentuk 3D dan augmented reality, juga mereka bisa share ke teman-teman mereka untuk dapat feedback,” tutur Hasbi saat ditemui tim BlackXperience.com.
Serunya lagi, menurut Hasbi, Anda yang ingin mencoba membuat objek dengan Assemblr tidak harus dengan background pendidikan ataupun pekerjaan khusus. Semua orang dari berbagai kalangan yang ingin berkreasi, bisa melakukannya lewat Assemblr.
“Orang-orang yang punya ide dan konsep dan mereka ingin mem-present ide tersebut dalam bentuk 3D dan AR, mereka bisa melakukan itu dengan Assemblr. Semuanya bisa menggunakan. Siapapun itu yang punya ide atau konsep mereka bisa memvisualisasikannya dalam bentuk augmented reality,” jelas Hasbi yang juga menjabar sebagai CEO Assemblr.
Sampai artikel ini diterbitkan, tercatat telah ada sekitar 800.000 lebih karya yang dibuat oleh para pengguna Assemblr.
Augmented Reality Untuk Semua
Walaupun berusia yang masih belum genap setahun, namun Assemblr telah mencatatkan lebih dari satu juta kali unduhan di Google Play Store. Assemblr dapat diunduh secara gratis, dengan opsi pembelian item di dalamnya.
Meski demikian pencapaian ini masih belum membuat Hasbi dan tim puas. Masih terdapat sejumlah target yang ingin ia gapai. Salah satunya adalah bagaimana membuat setiap orang memiliki akses untuk membuat konten augmented reality mereka sendiri.
“Karena kita percaya, di masa depan, augmented reality menjadi salah satu cara orang-orang untuk mengakses informasi. Nantinya orang-orang akan mengakses informasi dalam bentuk digital, baik augmented reality, virtual reality, dan mixed reality. Dan kita ingin menjadi bagian dari itu,” jelas Hasbi.
Karena sampai saat ini, menurut Hasbi, kebanyakan orang di Indonesia menggunakan AR hanya untuk sekedar gimmick semata. Ia berharap kedepannya AR dapat digunakan untuk menyelesaikan beragam permasalahan.
“Kita pengen lebih jauh dari itu. Kedepannya masih sangat memungkinkan. Makanya kita bikin platform untuk orang-orang agar bisa memberikan sumbangsihnya,” pungkas Hasbi. [Hlm/timBX]