DEC 02, 2019@15:00 WIB | 6,634 Views
Kata e-sports mungkin masih sedikit asing di telinga sebagian besar orang Indonesia. Namun itu juga hal yang familiar bagi beberapa orang, penggemar video game khususnya. E-sports sendiri adalah kependekan dari electronic sports, yaitu olahraga yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif utama yang dimainkan oleh profesional.
Sekarang fenomena e-sports terus berkembang dan mulai memancing perhatian dari berbagai kalangan, mulai dari gamers, media, hingga perusahaan-perusahaan besar yang sama sekali tidak bergerak di industri game. Seiring kepopularannya, kini semakin banyak generasi muda yang memandang bahwa menjadi atlet e-sports adalah pilihan karier yang menarik. Salah satu diantara mereka adalah gadis muda bernama Ketty Towiro.
Kitket, nama yang digunakannya saat bermain game, adalah salah satu sosok muda negeri ini yang berhasil mencatatkan namanya sebagai atlet e-sports. Dia juga terdaftar sebagai anggota NXA Ladies, salah satu tim e-sports di Indonesia yang semua anggotanya adalah wanita.
Menurut Ketty perkenalannya dengan dunia game bermula karena dia penasaran melihat kakaknya sangat menyukai bermain Counter Strike. Dari niat sekadar mencoba, dirinya malah terpincut lebih dalam ke dunia game daripada sang kakak.
Minatnya untuk lebih jauh mendalami dunia game dan menjadi seorang atlet e-sports bertumbuh semenjak bergabung dengan tim NXA ladies. Gadis yang berkuliah di jurusan Mass Communication Bina Nusantara ini mengaku bahwa awalnya dia bahkan sempat gagal tes masuk tim tersebut. Namun dia pantang menyerah dan mencoba lagi pada kesempatan berikutnya dan akhirnya berhasil bergabung dengan salah satu tim yang cukup punya nama di dunia e-sport dalam negeri itu.
“Awalnya saya ketemu Nvidia (nickname leader tim NXA Ladies) di sebuah event, lalu kami berkenalan. Saya bilang ke dia kalau saya berminat untuk mengikuti tim NXA Ladies. Lalu saya mengikuti tesnya. Awalnya gagal. Namun saya tidak gampang menyerah dan mencoba lagi. Akhirnya masuk juga”.
Untungnya bagi Kitket, dia tidak memiliki masalah dalam membagi waktu antara kuliah, latihan tim, dan bersosialisasi. Menurut gadis manis yang tampaknya pemalu ini, latihan tim yang bersifat fleksibel dan tidak ada kewajiban harus datang ke base membuatnya mudah mengatur jadwal.
“Latihan dari Senin sampai Jumat, jam 8-10 malam, tapi tidak wajib ke base. Jadi bisa dari rumah. Pembahasan strategi juga kebanyakan dilakukan lewat Discord”.
Dalam perjalanannya sebagai atlet e-sports, Ketty juga pernah menjadi streamer. Namun hal itu tidak lama dilakukannya karena sukar membagi waktu. Lebih jauh mengenai peluang kariernya di dunia olahraga elektronik, dia berkata bahwa tidak menampik kemungkinan bisa pindah dari game PUBG ke game lain yang lebih menjanjikan secara kompetisi dan reward. Dirinya juga tidak akan menolak jika memang ada tim e-sports profesional luar negeri yang berminat mengajaknya bergabung.
Berbicara mengenai e-sports yang rencananya bakal dipertandingkan di SEA Games 2019, yang start akhir November ini, Ketty menyatakan bahwa dirinya akan menyambut baik bila diberi kesempatan masuk tim Indonesia. Menurutnya diberi peluang mengikuti ajang sebesar itu dan sekaligus memiliki kesempatan untuk mengharumkan nama bangsa adalah sesuatu yang kemungkinan besar tidak akan ditolaknya.
Saat ditanya mengenai sampai kapan ia ingin terus bergelut sebagai atlet e-sports, gadis yang juga memiliki minat berkarier sebagai penyiar radio itu sepertinya belum terlalu memikirkan hal tersebut. Menurut nanti pada saatnya tiba dia pasti tahu dengan sendiri itu adalah saatnya untuk berhenti.
“Sampai semampu saya bisa. (sampai) Saya tahu (sendiri) kapan saya harus berhenti, saya akan berhenti. Target umur…mungkin 40,” tutup gadis itu sambil tertawa kecil.
[ard/tim BX]