JUL 25, 2016@16:23 WIB | 3,891 Views
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang sudah tersohor namanya bahkan mendunia. Di setiap daerah di belahan bumi Nusantara memiliki ciri khas dari motif batiknya sendiri. Motif batik yang beragam ini akan sangat disayangkan apabila hanya dibiarkan dan tidak dikembangkan.
Batik Fractal, mungkin nama ini masih sedikit asing di telinga Anda. Apa itu batik fractal? Dari mana asalnya? Apakah sama saja dengan batik-batik yang ada di pasaran?
Batik fractal adalah batik yang didesain dengan rumus fractal menggunakan software jBatik. Batik fractal bermula pada tahun 2007 silam, ketika Nancy Margried dan dua orang temannya melakukan riset mengenai batik sebagai warisan budaya Indonesia. Tak disangka Nancy menemukan hal yang berbeda, Nancy melihat bahwa ternyata matematika, sains dan teknologi dapat disinergikan menjadi sebuah hasil karya batik yang bervariasi.
Software jBatik ini berperan untuk membantu para pengerajin batik dan para designer agar lebih mudah untuk menciptakan dan mengkreasikan desain batik mereka. Memang rumus-rumus fractal ini terdengar rumit dan memusingkan, namun tidak perlu khawatir, software ini sangat mudah digunakan bahkan untuk orang awam sekalipun.
Proses kreatif pembuatan batik dengan menggunakan software jBatik inipun terbilang cukup sederhana, para pengrajin batik hanya tinggal mendesain batik mereka menggunakan software jBatik. Ketika desain selesai dibuat, desain di-print di kertas setelah itu hasil printing batik inipun dijiplak ke dalam kain dan tinggal dicanting jika pengrajin ingin menjadikannya sebagai batik tulis. Namun jika pengerajin ingin membuat batik cap, hasil printing ini tinggal dibuatkan capnya sementara jika pengrajin hanya ingin membuat batik print, desain batik tadi bisa langsung dicetak ke dalam kain seperti halnya mencetak desain ke dalam kertas.
Software jBatik ternyata mampu memfasilitasi segala jenis batik dari mulai yang tradisional hingga yang paling canggih. Namun tetap saja selalu ada pro dan kontra ketika hal baru muncul ke permukaan. Batik fractal dan jBatik pun tak lepas dari hal itu. Wanita lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengaku sempat mendapatkan protes dari para pengrajin batik yang masih memegang teguh tradisi. Mereka merasa terancam, hadirnya teknologi ini akan mematikan tradisi yang sudah lama mereka pegang dan jalankan.
Namun Nancy tak hanya diam menanggapi hal ini, Nancy terus memberikan edukasi-edukasi dan penjelasan bahwasanya software jBatik ini bukan ingin mematikan tradisi, justru software ini ingin membantu para pengrajin batik agar lebih kreatif mengeksplor hasil karyanya. Banyak pengrajin yang hanya memiliki desain di dalam kepalanya, dan hal ini tentunya sangat riskan. Sementara dengan menggunakan jBatik, desain-desain yang ada di dalam ide dan pikiran mereka dapat tersimpan dan terdokumentasi dengan apik, sehingga desain-desain ini mampu direalisasikan bahkan dikembangkan dengan mudah.
Batik fractal dan software jBatik ini merupakan sebuah inovasi yang mampu dibanggakan Indonesia di mata dunia. Nancy pun mengatakan lahirnya jBatik ini menjadi inovasi yang kreatif karena mampu menjawab solusi dari para pengrajin batik agar desain yang mereka ciptakan dapat terdokumentasi dan dapat dikembangkan.
"Menurut saya kreatif dan inovatif berarti kita bisa menyelesaikan masalah. Kalau kita menciptakan sesuatu tanpa menjawab permasalahan, itu hanya menjadi sekedar hobi bukan suatu yang kreatif dan inovatif. Kreatif dan inovatif adalah menciptakan sesuatu yang merupakan solusi dari sebuah masalah," ujar wanita yang berdomisili di Bandung ini.
Nancy juga mengharapkan generasi muda mampu meniru apa yang telah Nancy dan Batik Fractal lakukan. Generasi muda seharusnya dapat menggunakan pengetahuan moderennya untuk melestarikan, membangun, dan membesarkan apapun yang kita punya di negara ini tidak hanya budaya, bisa di sektor energi, pangan ataupun yang lain. Jadilah generasi muda yang kreatif dan inovatif, yang mampu menjawab segala permasalahan yang dimiliki negara ini, tidak hanya sekedar duduk diam dan protes tanpa melakukan suatu hal yang berguna. [Clo/timBX]