Rama Raditya, Qlue

Jakarta, satu nama sejuta cerita. Ya, memang banyak sekali cerita yang terlampir dari keseharian Ibu Kota tercinta ini. Namun, setiap terlintas kata Jakarta yang paling terbayang ialah macet dan segala keluhan yang dideritanya. Kapankah masalah ini dapat terselesaikan?

Memang tidak ada yang mampu menjawab pertanyaan tersebut, sekalipun pemerintahan yang sedang menjabat. Namun apakah lantas sebagai masyarakat kita hanya duduk diam menunggu kerja pemerintah tanpa melakukan satu tindakan nyata? Tentu saja tidak. Sebagai masyarakat kita juga harus berperan aktif membantu pemerintah untuk membereskan Ibu dari segala kota di Nusantara ini.

Saat ini telah hadir sebuah aplikasi yang dinamai Qlue. Aplikasi gagasan Rama Raditya ini dapat menjadi jembatan bagi masyarakat dengan pemerintah atau pihak-pihak pelayanan masyarakat lainnya. Aplikasi yang diluncurkan pada Desember 2014 lalu ini, dapat digunakan langsung oleh masyarakat untuk melaporkan setiap keluhan yang dirasakan di Jakarta.

Cukup dengan mengambil foto, lalu meng-upload-nya ke aplikasi Qlue, laporan ini sudah dapat langsung terkirim ke pemerintahan yang bertugas di sekitar tempat laporan tersebut dikirim. Ada tiga tanda yang didapat dari laporan yang dilayangkan. Pertama tanda merah, tanda ini mengartikan bahwa laporan sudah diterima, lalu jika laporan sedang diproses, maka akan muncul tanda yang berwarna kuning, pengguna nantinya juga akan mendapatkan notifikasi dari instansi yang ditujukan bahwa laporannya sedang dalam tahap proses.

Kemudian apabila laporan tersebut sudah selesai diproses, pengguna kembali akan mendapat tanda berwarna hijau dilengkapi foto dari keluhan yang sudah selesai ditindak lanjuti. Pengguna juga dapat memberikan rating dengan skala 1 sampai 5, apakah keluhannya sudah diselesaikan dengan baik atau belum, jika keluhan hanya mendapat rating 1 yang berarti ketidak puasan pelapor, maka laporan akan kembali menjadi tanda merah.

Sekitar 500.000 masyarakat telah bergabung ke dalam aplikasi Qlue, dan setidaknya ada sekitar 40.000 laporan yang didapatkan oleh Qlue setiap harinya. Ini semua berarti masyarakat sudah mulai berperan aktif dalam membantu membenahi Ibu Kota Jakarta. Dengan adanya aplikasi Qlue pun, masyarakat juga mendapatkan transparansi dari kinerja pemerintah dan swasta yang memang bertugas melayani kebutuhan masyarakat.

Rama sendiri masih terus mengembangkan dan membangun beberapa fitur di aplikasi Qlue ini agar lebih dikenal dan digunakan oleh seluruh warga Indonesia, sehingga kota-kota lainpun akan lebih terjamah dan diperhatikan oleh para masyarakat dan pemerintahannya. Tidak hanya itu, Qlue juga kerap bekerjasama dengan beberapa komunitas untuk lebih mensosialisasikan Qlue di tengah masyarakat. Dengan adanya partnership baik dengan pihak pemerintah maupun komunitas, diharapkan dapat menjadi nilai tersendiri untuk Qlue agar bisa lebih mewujudkan apa yang telah dicita-citakannya.

Qlue merupakan buah kreativitas dari Rama untuk dapat membangun Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi, Rama sendiri beranggapan kreativitas merupakan suatu hal yang sangat penting dimiliki khususnya bagi para generasi muda Indonesia,

"Saya melihat kreasi adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena dengan kreasi, kita bisa melakukan apa saja, kita bisa membayangkan ide apapun juga dan kita bisa merealisasikan itu dengan skill teknis yang kita punya," ujar pria yang menambil gelar Master of Science-nya di Strayer University, Amerika Serikat, itu.

Memang benar adanya kreativitas merupakan suatu aset yang sangat penting yang sebenarnya dimiliki oleh setiap orang, namun beberapa dari kita masih saja malas untuk mengasah kreativitas tersebut. Di usia yang masih muda kita harusnya dapat lebih mengembangkan kreativitas yang kita miliki agar dapat bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri bahkan untuk negara kita tercinta ini,

"Kreasi merupakan hal yang sangat penting, anak-anak muda khususnya harus berkreasi sesering dan sebanyak mungkin agar dapat lebih membangun negara ini." pungkas Rama.

[Clo/timBX]