JAN 22, 2018@14:50 WIB | 1,725 Views
Melestarikan budaya bangsa tentunya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh salah satu anak bangsa bernama Ricky Tjandradinata dengan clothing line buatannya yang bernama Sabang to Merauke.
Lewat Sabang to Merauke, Ricky berusaha melestarikan beragam budaya di Indonesia dengan menuangkannya dalam bentuk karya ke dalam produk Sabang to Merauke. Unsur budaya ini dipadu padankan dengan style masa kini, sehingga menarik minat kawula muda.
Mulai dari t-shirt, jaket, polo shirt, hingga batik tak luput dari unsur budaya Tanah Air yang memang begitu banyak ragamnya. Kali ini tim Blackxperience berkesempatan langsung dengan Ricky mengenai cara yang ia lakukan untuk melestarikan budaya lewat Sabang to Merauke.
Lestarikan Budaya
Sudah sewajarnya memang jika generasi muda penerus bangsa menjadi yang terdepan untuk melestarikan warisan budaya bangsa. Maka dari itu, Ricky menciptakan beragam produk Sabang to Merauke dengan segenap unsur seni dari beragam budaya yang ada di Indonesia, untuk ditujukan bagi generasi muda.
Lewat Sabang to Merauke juga, Ricky ingin memperkenalkan seni budaya dari berbagai daerah di Indonesia, yang meredup atau malah tidak diketahui anak-anak muda. Kita angkat (desain) yang jarang orang tahu. Seperti misalnya Lembatak, Baduy, dan yang masih otentik. Jadi kita pengen bikin orang Indonesia ingat lagi ada suku baduy ada suku lembatak.” tutur Ricky kepada di tim BlackXperience.
Corak-corak dari beragam suku maupun budaya yang ada di Indonesia tersebut ia selalu terapkan pada produk-produk buatannya. Mulai dari batik – yang memang sudah khas Indonesia – , kaos, hingga jaket tak lepas dari unsur budaya ini. Secara tak langsung, ini menjadi kontribusi Ricky pada Indonesia dalam melestarikan budaya yang lambat laun kini sudah nyaris terlupakan.
Ciptakan Karya Otentik
Menggeluti bisnis bersama Sabang to Merauke selama kurang lebih 4 tahun, tentu beragam pengalaman sudah ia rasakan. Salah satunya adalah plagiarisme.
Ricky tidak menutup mata bahwa produknya memang rentan untuk ditiru. Bahkan ia sudah menemukan beberapa produk, yang bisa dikatakan menjiplak, walaupun tidak persis sepenuhnya. Namun Ricky mengaku tak ambil pusing.
Semuanya kembali kepada kreativitas brand untuk bagaimana menciptakan produk yang benar-benar otentik di mata konsumen. “Kembali lagi ke brand sendiri. Kita bikin dan kemas, supaya orang-orang pengen beli yang asli karena emang otentik.” jelas Ricky.
Target
Berbicara mengenai masa depan dari Sabang to Merauke, tentunya Ricky tak ingin jalan di tempat. Sejumlah target telah ia buat agar brand buatannya ini dapat terus mempertahankan eksistensinya.
Mulai dari beragam desain baru, membangun toko offline, hingga menambah varian produk yang bisa dipilih oleh konsumen. Tentunya masih dengan ciri khasnya yang memasukkan unsur seni dan budaya dari beragam suku maupun daerah yang ada di Tanah Air.
“Pengennya buka toko offline. Ya cuma nanti ya bertahap. Ke depannya pengen bikin jaket dan juga untuk (konsumen) wanita masih dalam konsep.” terang Ricky.
Jadi buat BlackPals yang berminat dengan produk-produk bercita rasa Indonesia buatan Ricky dan Sabang to Merauke, bisa langsung melihat dan memesannya melalui akun Instagram @sabangtomerauke. Ini cara Ricky melestarikan budaya Indonesia, kalau Anda? [Hlm/timBX]