JUN 20, 2016@14:15 WIB | 4,552 Views
Berawal dari kecintaannya pada dunia robotic di kala kecil, Sofian Hadiwijaya sudah mulai memiliki ketertarikan terhadap bidang Teknologi Informasi. Uniknya, Sofian justru mengambil jurusan Teknik Industri ketika menduduki bangku kuliah. Namun, hal ini tidak menjauhkan Sofian dari dunia IT, kampus tempat Sofian berkuliah memanglah terkenal dengan besarnya jumlah mahasiswa yang mengambil program studi IT.
Di tengah himpitan ekonomi yang dideritanya kala itu, Sofian melihat peluang untuk dirinya keluar dari masalah ekonomi sekaligus kembali menggeluti bidang IT. Sofian sering kali membantu teman-temannya yang ada di jurusan IT untuk mengerjakan tugas, dan ia menjadikan hal tersebut sebagai ladang bisnis untuknya.
Sofian akhirnya ingin kembali mengikuti kursus untuk memperdalam ilmu IT yang telah dimilikinya, namun saran seorang teman membuatnya malah menjadi salah seorang pengajar di tempat kursus "Binus Center" tersebut. Dalam karirnya sebagai pengajar di Binus Center, Sofian juga mendapatkan penghargaan sebagai The Best Instructor pada tahun 2009.
Selain itu, Sofian saat ini juga merupakan salah seorang Intel Innovator. Intel Innovator sendiri merupakan sebuah program yang digagas oleh Intel, untuk mencari orang-orang kreatif dalam bidang IT untuk kemudian diajak bekerjasama untuk menghasilkan suatu inovasi.
Sofian di sini bergerak dalam bidang Internet of Things (IoT), beberapa IoT yang telah Sofian hasilkan salah satunya ialah Insta Print. Insta Print adalah salah satu inovasi yang dikeluarkan oleh Sofian dikarenakan suatu masalah yang ia rasakan ketika ia berkunjung pada pesta pernikahan. Ia merasa ingin memilki momen dengan temannya yang tengah menjadi pengantin, namun mustahil rasanya mengajak pengantin untuk pergi ke photo booth.
Oleh karena itu, Sofian berpikir bagaimana jika foto bersama pengantin yang didapatkan di pelaminan ketika sudah diunggah ke Instagram kemudian akan secara otomatis tercetak seperti halnya yang dilakukan pada photo booth. Selain Insta Print, IoT yang tengah digarap Sofian saat ini bergerak pada bidang agrikultur. Sofian yang berasal dari daerah Palembang mengaku memiliki sebidang kebun di kampung halamannya, ia ingin menggarap kebun tersebut dengan bantuan teknologi.
Sehingga ia hanya bertugas memantau sementara untuk penggarapan kebun semua dibantu oleh teknologi, termasuk di antaranya mengukur kelembaban tanah, mengetahui kapan waktunya tanaman harus disiram, diberi pupuk sampai dipanen. Semua ini nantinya akan dikerjakan oleh IoT yang sudah memasuki tahap riset oleh Sofian dan kerabatnya.
Sebagai seorang Intel Innovator, kreativitas tentunya menjadi hal yang harus Sofian miliki. Sofian sendiri beranggapan semua orang yang mampu menghasilkan karya merupakan orang-orang yang kreatif, termasuk dirinya yang beranggapan "Programming is a creative activity" menghasilkan program menjadi kegiatan seni bagi dirinya. Merangkai kode demi kode menjadi suatu program merupakan hasil karya yang dapat ia banggakan. Sementara inovatif bagi dirinya ialah dapat membuat suatu hal baru sehingga menjadi solusi dari masalah yang kita alami, termasuk yang ia telah hasilkan yaitu Insta Print.
"Bagi saya semua orang yang mampu menghasilkan karya ialah orang-orang yang kreatif, sementara inovatif ialah kita mampu menghasilkan karya baru dari semua yang kita lihat, termasuk menghasilkan solusi dari masalah yang kita alami" ujar pria asal Palembang tersebut.
Tak hanya menciptakan inovasi-inovasi, Sofian juga kerap berbagi ilmu di bidang IT dengan cara memberikan seminar-seminar dan juga workshop ke berbagai daerah. Dan tak perlu khawatir soal biaya, karena Intel bersama program Intel Innovator-nya ini akan membiayai semua hal untuk mengadakan seminar tersebut.
Seperti saat ini Sofian sudah membagikan ilmunya sampai ke Sumbawa, Aceh, Pontianak dan lain-lain. Hal ini selaras dengan visi misi dari para Intel Innovator, untuk membawa pendidikan ICT (Information and Communication Technology) merata sampai ke seluruh pelosok Indonesia. [Clo/timBX]