MAR 07, 2016@19:00 WIB | 1,950 Views
Ajang bincang media bertajuk "Inovasi untuk Indonesia" yang digelar Rabu (2/3) kemarin selain jadi medium ramah tamah mempererat silaturahim juga sebagai sarana berbagi pengetahuan mengenai inovasi dan perkembangan ekonomi kreatif di Tanah Air. Ajang yang dihadiri pembicara yang kompeten di bidangnya ini digelar dalam suasana yang hangat dan kekeluargaan.
Hadir pada acara ini, pembicara tamu Dwinita Larasati sebagai perwakilan juri Black Innovation 2015, Herris Satya perwakilan dari BlackXperience.com, Kasubdit Pemasaran Luar Negeri Bidang Ritel, Badan Kreatif Noviza, Ekonomi Tumenggung dan Budiarto Shambazy sebagai moderator. Menanggapi mengenai perkembangan ekonomi kreatif yang cukup pesat saat ini, Noviza menyampaikan "Kami mendukung sepenuhnya kreatifitas-kreatifitas anak negeri yang kini sudah menjadi sektor ekonomi tersendiri. Di sini tugas kami untuk menampung ide-ide mereka".
Berbicara selaku perwakilan BlackXperience.com, penggagas ajang penampung kreatifitas Black Innovation 2015, Herris Satya mengatakan bahwa "Kami memiliki perhatian khusus perihal perkembangan inovasi kreatif di Indonesia. Kami merasa inovasi adalah salah satu jalan dalam mempermudah kehidupan dengan menghadirkan sesuatu yang berguna bagi orang banyak".
Sebanyak tiga karya yang menjadi juara Black Innovation 2015 dan kesemuanya memiliki produk dengan benang merah misi yang sama, yakni mempermudah hidup. Berbicara selaku perwakilan juri dan juga praktisi inovasi, Dwinita Lestari mengungkap bahwa ajang Black Innovation semakin menegaskan eksistensi pergerakan budaya kreatif di Indonesia.
Black Innovation berhasil menjaring ribuan inovator lokal yang disaring ketat hingga muncul 3 pemenangnya. Proses screening yang ketat, serta penjurian di tahap akhir membuat pemenang merasa bangga dapat lolos. Lantas apa yang akan dilakukan pemenang-pemenang Black Innovation 2015 selanjutnya? Jawaban para pemenang bervariasi, namun dari sisi Bekraf sendiri "Kami memberikan dukungan penuh bagi para pemenang untuk mendapatkan akses lebih mudah ke teknologi pengembangan entah dari dalam negeri maupun luar negeri dengan birokrasi yang tidak rumit, pokoknya kami fasilitasi," tutup Noviza. [leo/timBX]