JAN 11, 2017@18:00 WIB | 17,530 Views
Tingginya potensi sektor kelautan dan perikanan di Indonesia belum diimbangi dengan pengembangan dan implementasi teknologi yang menunjang teknik dan metode penangkapan ikan secara optimal. Dengan demikian, industri perikanan dan pengolahan hasil produk perikanan Indonesia masih kalah dibandingkan dengan sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia padahal Indonseia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta kilometer.
Hal inilah yang mendorong artis bernama lengkap Arie Kuncoro atau yang akrab disapa Arie Untung dan rekannya Salma Nur Saadah, mahasiswi Universitas Trilogy, Jakarta untuk menciptakan sebuah inovasi bernama NELPIN (Nelayan Pintar) dalam ajang BlackInnovation 2016. "Dengan alat ini, kita bisa mengoptimalisasi hasil tangkapan nelayan di Indonesia," tutur Salma Nur Saadah kepada tim BlackXperience.
NELPIN (Nelayan Pintar) sendiri merupakan sebuah rumpon elektronik atau Fish Aggregating Device (FAD) yang menggunakan dua attractor yang dapat menarik perhatian ikan berupa cahaya dan suara. Sekedar mengingatkan, rumpon sendiri merupakan alat penangkap ikan yang dipasang dilaut, baik laut dangkal maupun laut dalam. Penggunaan dua attractor tersebut didasari oleh hasil penelitian tentang tingkah laku ikan yang menunjukkan bahwa jenis ikan tertentu tertarik terhadap cahaya dengan warna dan suara dengan frekuensi tertentu.
Rumpon elektronik ini dilengkapi sensor suhu dan kamera CCTV yang dapat mengukur suhu air laut pada kedalaman tertentu dan echo sounder untuk mengukur kedalaman laut. NELPIN juga dilengkapi dengan aplikasi berbasis android dengan fitur seperti tombol kalender, kamera, cuaca, peta navigasi, histori, catatan, tombol pengaturan serta tombol pilihan ikan yang dikehendaki.
"Nantinya, NELPIN akan terhubung dengan perangkat internet," tambah Salma. NELPIN hadir sebagai solusi untuk meningkatkan produktifitas nelayan Indonesia serta berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Sebagai contoh, cara penggunaan NELPIN untuk menagkap Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) yang merupakan salah satu komoditas utama industri perikanan tangkap pelagis kecil di perairan Selat Bali.
Prakiraan daerah penangkapan ikan lemuru ini dibangun dengan menggunakan model statistik tak linear berdasarkan preferensi distribusi kelimpahan zooplankton di dalam perairan yang dikaitkan dengan perubahan kondisi lingkungan perairan. Selanjutnya hasil prakiraan ini ditampilkan secara informatif dengan bantuan Sistem Informasi Geografis (SIG). Setelah peta lokasi daerah penangkapan ikan lemuru diketahui, maka NELPIN dimasukan kedalam laut dengan kedalaman 5 m serta diberi rangsangan foto actuator yaitu berupa cahaya berwarna hijau dan biru secara gradasi. Selanjutnya aktuator akustitaksis NELPIN diaktifkan dengan membangkitkan suara pada frekwensi 1 – 10 KHz. Tertarik ? Silahkan vote disini. Ada hadiah menarik menanti. [Don/timBX]