JAN 07, 2017@10:00 WIB | 9,009 Views
Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah, seperti potensi energi angin dan surya. Untuk mendeteksi lokasi energy tersebut dibutuhkan prose pengukuran yang akurat. Permasalahan yang terjadi dalam melakukan pengukuran secara manual adalah peneliti harus berada di daerah yang sedang diteliti dalam jangka waktu yang lama. Hal ini justru membuang waktu dan tenaga serta adanya kemungkinan terjadinya ketidakakuratan atau bahkan kesalahan dalam pengukuran. Untuk itu perlu adanya inovasi dalam metode pengukuran yang selama ini dilakukan sehingga alat itu cepat, akurat dan efisien.
Untuk mengatasi hal tersebut, Meizar Raka Rimadana dan Ahmad Sony Alfathani, dan Fiha Febiala menciptakan sebuah inovasi bernama RED-Collector (Renewable Energy Data Collector) dalam ajang BlackInnovation 2016. Inovasi inilah yang membuat Meizar Raka Rimadana dan Ahmad Sony Alfathani, dan Fiha Febiala terpilih menjadi 30 semi finalis BlackInnovation 2016. RED Collector sendiri merupakan alat bantu pemetaan potensi energi terbarukan berbasis sistem Internet of Things.
Perangkat ini dibuat untuk memudahkan proses pengukuran parameter suatu daerah yang berpotensi memiliki sumber energi terbarukan. RED-Collector diharapkan dapat membantu memudahkan peneliti, praktisi dan teknisi dalam melakukan pemetaan potensi energi terbarukan dari jarak jauh dan real time agar lebih mudah dan praktis.
RED-Collector bekerja dengan memanfaatkan beberapa buah stasiun pengamat yang dilengkapi berbagai sensor. Stasiun Pengamat akan mengukur dan mengumpulkan data hasil pengukuran, berupa intensitas sinar uv, kecepatan angin, dan arah angin. Kemudian data tersebut langsung dikirimkan ke server melalui koneksi internet.
Penambahan antena pada stasiun akan menguatkan sinyal yang diterima, menjamin RED-Collector terhubung ke jaringan internet non-stop. Setelah itu, data di server diolah dan ditampilkan dengan menggunakan aplikasi RED-Collector.
Sistem RED-Collector didesain agar mudah digunakan oleh penggunanya meskipun memiliki kemampuan teknologi menengah sekalipun. Sistem RED-Collector juga memiliki scalability yang baik, dapat dibuat dalam skala besar maupun skala kecil dengan mudah.
Data yang dikumpulkan olah RED-Collector juga berupa data digital yang mudah untuk diolah, sehingga Anda tidak perlu lagi menginput data dari data kertas ke data digital satu per-satu. Selain itu, RED-Collector juga meningkatkan keamanan kerja karena surveyor tidak perlu berlama-lama berada di lokasi pengukuran.
“Kita akan memasarkan produk RED-Collector ke seluruh Indonesia, dan data-data tersebut akan tersebar kita melalui Internet of Things,” tutur Meizar.
Bagaimana ? tertarik ? Jika Anda tertarik dengan karya dari Meizar Raka Rimadana dan Ahmad Sony Alfathani, dan Fiha Febiala yakni RED-Collector, silahkan vote disini. Bagi 10 voter yang beruntung, akan mendapatkan voucher belanja masing-masing Rp 500.000. Ayo vote dari sekarang. [Don/timBX]