Hani Putri : Idamkan Sedan Porsche, Gegara Sering Kopdar

Komunitas mobil Mugen  Bogor menjadi tempat awal berlabuh Hani di dunia otomotif.  Komunitas ini mempertemukan pecinta mobil Mercy dari semua umur.  Virus positif yang bisa ditularkan selain obrolan hangat seputar dunia mobil, salah satunya dunia charity. Selain itu kerap travelling dan konvoi mobil ke beberapa lokasi menjadi satu agenda tetap, hingga ke Bali. Meski statusnya harus towing mobil ke sana.  

"Setiap weekend saya ikut kopdar dengan lokasi yang berbeda, kadang di Bogor, Jakarta hingga Alam Sutera dan  destinasi terakhir di Pantai Indah Kapuk," kenang Hani dengan memori yang manis. 

Dimata Hani,  kegiatan positif cukup tersalurkan,  menghindari sekedar main knalpot yang sangat mengganggu masyarakat, seperti ugal-ugalan di jalan Raya. 

Gegara komunitas Mugen, Hani malah mengidamkan mobil sports car lain tepatnya Porsche.  "Sementara masih pengen mobil sports sedan standar saja,  karena secara desain masih  cukup aerodinamis," ungkap Hani yang ingin mobil tampil standar, dengan modifikasi sewajarnya. 

Sementara dunia drifting cukup dekat, lantaran dirinya pernah deket dengan cowok yang hobi drifting. "Paling sering ikut latihan drift, hingga satu saat harus menemaninya di dalam kokpit. Seru banget dan adrenalin terusik karena jantung berdeguk kenceng, " kenang Hani yang menganalogikan mobil Dancing cukup keren. Buat Hani, cowok jago drifting itu sudah pasti menambah kharisma tersendiri dan lebih ekspert.

Dunia otomotif dan modeling cukup dekat. Feel itu yang ditangkap oleh Hani, karena suatu waktu dia harus datang ke Surabaya disebuah balapan drag. Tentu BlackPals terbayang, Hani didaulat  menjadi pemeran umbrella girl. 

"Sering banget saat itu, mewakili brand Honda dan Yamaha memerankan umbrella girl dan kondisinya hujan parah. Pengalaman paling seru, waktu itu saya memayungi pembalap Marc Marquez saat uji coba sebuah produk di sirkuit Sentul," ungkap Hani yang meet and greet bersama fans 93 di Hotel Mulia.

Ditantang riding menggunakan motor Cross, Hani merasa kurang percaya diri, bahkan cenderung takut."Sherco produk motor Trail dari Prancis secara look aku suka. Namun untuk turun di sirkuit gravel pasti takut. Mending aku pake ATV, libas becek-becekan dan obstacle, lebih berani," kenang Hani saat bermain di sebuah event di Semarang.

Sementara kompetisi modifikasi mobil tanah air bagi dirinya sudah cukup baik. Model 30 tahun ini berharap ada kelas Asia Pasifik, yang mempertemukan builder Indonesia dengan negara-negara di Asia.

"Battle antara negara lebih aku harapin. Karena efeknya cukup luas, selain modifikator, brand mobil, sponsor akan saling mendukung dan punya efek ekonomi yang cukup baik," tutup Hani.[Ahs/timBX]