MAY 07, 2014@12:27 WIB | 22,551 Views
Windows memang termasuk baru dalam persaingan dunia tablet, namun dengan peluncuran Windows versi mobile, platform ini mulai mengejar dengan handset-handsetnya dan mulai menancapkan tajinya. Kini mulai banyak bermunculan tablet Windows, mulai dari Windows RT berbasis prosesor ARM seperti Microsoft Surface 2 dan Nokia Lumia 2520 hingga tablet Windows 8 hybrid.
Tablet kelas atas memang kerap tersorot dikarenakan suguhan fitur dan hardware yang mengagumkan, namun kadang tablet kelas pemulalah yang paling menarik seperti yang akan kita ulas kali ini yakni ASUS Transformer Book T100. Transformer Book T100 ini hadir dengan ukuran 10", prosesor Intel 'Bay Trail', dan dudukan papan ketik, semuanya tidak lebih dari $500.
Tablet ini siap bersaing dengan tablet maupun tablet hybrid Windows 8 yang lain dengan bekal yang cukup mumpuni. Apakah Transformer T100 mampu bertahan di kerasnya persaingan? TimBX Closer Look Gadget kali ini akan mengulas ASUS Transformer T100 yang unitnya sudah berada pada genggaman. Mari kita mulai.
Desain
Desain khas Asus sekali lagi terpancar pada Transformer Book T100. T100 hadir dengan desain cover belakang berjari-jari lingkaran dengan logo ASUS di tengah. Namun pola radial ini tidak bertekstur seperti yang terlihat karena ASUS memilih untuk memberikan lapisan glossy mengkilat pada bagian belakangnya, tidak seperti handset ASUS yang lainnya yang menggunakan tekstur matte.
Tekstur matte radial memang terasa lebih nyaman digenggam, namun sayang pada T100 ini seluruh bodynya termasuk kaca pelindung layar sentuh depan berlapis plastik mulus dan mengkilap. Walau desain dan bahan pembuatan yang didominasi plastik, namun T100 ini terasa cukup solid, kecuali di bagian belakang yang terasa sedikit melengkung jika ditekan agak keras. Di bagian depan sekeliling layar terdapat bezel kecil yang dapat melindungi layar tablet ini bila suatu saat jatuh. Pada dasarnya keseluruhan body tablet hybrid ini mudah terkena cap jari tangan dikarenakan finishing glossy-nya. Walaupun begitu lapisan glossy ini sepertinya cukup tahan gores.
Tidak tampak ada tombol apapun di bagian depan T100, bahkan tombol Windows minimaslis sekalipun. Di atas layar dapat ditemukan label ASUS dengan kamera depan dan sensor cahaya di sampingnya. Pada sisi kiri tampak tombol volume dan tombol Windows. Penempatan tombol Windows ini lebih bersifat aksesorial karena terasa tidak fungsional jika ditempatkan pada sisi samping dimana lebih nyaman untuk ditempatkan di area layar. Di area atas terdapat tombol power di bagian kiri. Sedangkan di sisi sebelah kanan terdapat seluruh port dan slot seperti port micro USB, micro HDMI, slot Micro SD, dan jack audio 3.5mm.
Di bagian bawah terdapat 3 penghubung dudukan, dua di kiri dan kanan sebagai engsel dan ditengah sebagai port data. Pengeras suara stereo hadir di bagian belakang T100, sangat cocok untuk menikmati audio film, lagu, maupun main game. Secara ukuran dan bobot, tablet hybrid ini terbilang cukup nyaman saat digunakan. Bobot tablet ini hanya 550 gram dengan lebar 10,5mm saja. Secara ukuran ketebalan, T100 memang terbilang cukup tebal, namun dengan tepian yang berbentuk tumpul membuatnya tampak lebih langsing.
Display
Mengenai layar tampil, pengguna jangan berharap berlebihan pada tablet ini. Pad segi layar tampil, T100 hanya menghadirkan 10.1" LCD IPS dengan resolusi 1366 x 768. Resolusi ini sangat sederhana dibandingkan dengan kompetitor yang sudah memeajang layar dengan resolusi 1920 x 1080. Jelas untuk bagian layar memang ASUS mengorbankan kualitas demi mencapai harga yang lebih terjangkau.
Layar 10.1" ini menggunakan perbandingan ukuran 16:9 yang terkesan aneh saat digunakan dalam posisi landscape dibandingkan dengan iPad 4:3 dan Nexus 16:10 dengan ukuran layar yang sama. Namun perbandingan ukuran ini memiliki keunggulan dalam dalam memutar film dimana dimana dinikmati dengan layar penuh.
Kualitas panel LCD ini juga cukup dan seperti layar yang biasa ASUS gunakan pada handsetnya keakuratan warna yang tampil cukup memuaskan senada dengan view angle yang lebar. Kontras, tingkat kegelapan warna hitam, dan ketajaman layar memang tidak sebaik pesaingnya, nmaun cukup memuaskan untuk tablet dengan harga terjangkau. Cahaya layar dukup terang namun tetap agak sulit untuk digunakan di luar ruangan dengan cahaya matahari.
Hardware
Selain unit tablet, T100 juga dilengkapi dengan dudukan keyboard fisik. Hal inilah yang membuat T100 memiliki julukan Transformer. Tablet T100 ini dapat dengan mudah dipasangkan dengan papan ketik bawaannya ini hanya dengan bantuan satu tombol saja.
Dudukan keyboard ini hampir seluruhnya terbuat dari plastik bermotif metal yang solid. Saat tablet terpasang tablet ini terlihat dan berfungsi layaknya notebook biasa. Engsel pada dudukannya pun kuat dengan sudut lipat yang cukup lebar sehingga nyaman bila digunakan pada pangkuan maupun di atas meja. Menariknya, keyboard ini berbobot 520 gram tanpa adanya baterai cadangan di dalamnya dimana cukup berat. Apalagi bila digabungkan dengan tabletnya menjadi 1.07 kg.
Lepas dari bobotnya yang berlebihan, dudukan keyboard ini membawa banyak fungsi yang berguna seperti port USB 3.0, trackpad berukuran sedang, dan tentu saja keyboard dengan tombol lengkap berukuran sedikit lebih kecl dari keyboard pada umumnya. Bagaimanapun juga keyboard ini mudah digunakan untuk mengetik, tombol cukup besar terutama tombol-tombol fungsi seperti shift, tab, back, dan space.
Software
Asus Transformer Book berjalan dengan sistem operasi Window 8.1 berikut tambahan aplikasi bawaan. Pengguna yang sudah familiar dengan antarmuka Windows 8 pasti tidak akan canggung dalam menggunakannya dan bagi yang belum, dapat mempelajarinya karena sesungguhnya tampilan antarmuka Windows ini amat user friendly.
Lepas dari sistem operasi Windows 8.1 yang sudah terinstal ke dalam T100, di dalam T100 sudah terinstal juga Microsoft Office edisi Home and Student. Software ini berjalan cukup baik dengan bantuan dudukan keyboard walau interface daripada Microsoft Office memang belum dimaksimalkan untuk penggunaan layar sentuh.
Selain itu, ada beberapa aplikasi ASUS juga terinstal di dalam T100, termasuk Asus WebStorage yang adalah aplikasi kompetitor dari OneDrive, Dropbox, Google Drive, dan lainnya. T100 menyuguhkan apliaksi ini berikut layanan gratis unlimited selama 1 tahun. Sayangnya aplikasi ini kurang lengkap dan terlalu sederhana jika dibandingkan dengan OneDrive yang menjadi layanan bawaan Windows 8.1.
Jika dibandingkan dengan Android atau iOS, platform Windows 8.1 memang tertinggal dalam hal aplikasi dan games, Namun tentunya hal ini dapat ditutpi dengan aplikasi dan games versi desktopnya. Untungnya aplikasi yang meluncur bersama dengan Windows 8 kini telah berkembang sehingga cukup nyaman bila digunakan.
Performa
Transformer Book T100 adalah tablet berbasis X86-64 berjalan dengan Windows 8.1 dimana akan memudahkan pengguna dari sisi dukungan software. Pada unit ini Asus membenamkan Intel Atom Z2740 'Bay Trail yang memadukan prosesor 1.33 GHz quad-core ‘Silvermont’ dan dual-channel LPDDR3-1066 memory controller, serta kartu grafis Intel HD berkecepatan 667MHz.
Bay Trail diharapkan dapat menghadirkan performa sebaik Snapdragon 800 dan Apple A7 yang menjadi pemuncak pada daftar prosesor dengan performa terbaik. Tentunya dipadukan dengan Windows 8.1, yang pasti menjadikan perangkat ini semakin hebat.
Tidak mengherankan bila T100 ini terasa cepat berjalan di Windows 8, karena sesungguhnya microsoft telah mengoptimasi sistemnya agar tetap berjalan lancar pada perangkat dengan spesifikasi menengah ke bawah.
T100 dibekali dengan NAND Flash 32GB, jumlah ini terbilang kecil karena yang dapat secara efektif digunakan hanya sebesar 12GB saja. Untungnya pada tablet ini tersedia slot micro SD untuk penambahan daya simpannya.
Koneksi dan Baterai
Transformer Book hadir dengan koneksi Bluetooth 4.0 dan Wi-Fi 802.11a/b/g/n yang mendukung jaringan 2.4 GHz dan 5.0 GHz. Di dalam T100 tertanam baterai 31 Wh yang diklaim dapat bertahan hingga 11 jam pemakaian normal.
Dalam percobaannya baterai ini bahkan dapat bertahan lebih lama. T100 dapat bertahan beberapa hari untuk pemakaian normal browsing, sosial media, dan YouTube. Namun tentunya saat T100 digunakan untuk pekerjaan berat seperti gaming, prosesor Bay Trail ini akan membutuhkan lebih banyak daya dan kemungkinan akan bertahan paling lama 6 jam. Sayangnya entah ada kesalahan pada perangkat Transformer T100 atau chargernya yang membuat proses pengisian daya penuh dapat mencapai 4 jam.
Dengan harga yang cukup terjangkau, spesifikasi yang ditawarkan perangkat ini terbilang mengesankan, setara dengan tablet pesaing yang lain. Namun tentunya pengguna tidak dapat mengharapkan performa seperti perangkat kelas atas yang menggunakan chip 'Haswell'.
Memang perangkat ini ditujukan untuk kelas pelajar dan pemakaian normal. SoC Intel Atom menghadirkan performa yang cukup untuk menjelajah dunia maya, Microsoft Office, dan game-game menengah ke bawah.
Pengguna dapat membawa pulang ASUS Transformer Book T100 ini cuku dengan membayar $499 atau sekitar 5,7 Juta Rupiah saja. [leo/timBX]
Spesifikasi:
Layar: 10.1”, 1366x768 IPS LCD (155 ppi).
Dimensi: 10.4” x 6.7” x 0.41”
Bobot: 550 gram
Chip dan Prosesor: Intel Bay Trail Z3740 SoC, 1.3 GHz quad-core.
Kartu Grafis: Intel HD Graphics GPU.
RAM: 2GB RAM
Inernal Storage: 32 GB dengan tambahan slot kartu microSD.
Koneksi dan Baterai: Wi-Fi a/b/g/n, Bluetooth 4.0, Baterai 31 Wh
Software: Windows 8.1 + Microsoft Office