DEC 26, 2013@11:28 WIB | 2,503 Views
Berkunjung ke Purwokerto ada satu bengkel yang sudah tidak asing lagi bagi para penggila motor modif di sana. Wins Paddock namanya, bengkel yang bermarkas di jalan Sunan Ampel No.9, Purwokerto, belum lama ini memenangkan sayembara yang diadakan oleh tuner dunia, Rolland Sand. Melalui Honda Astrea Prima keluaran 1989, Wiwin, sapaan akrab sang owner bengkel mengubah tampilan motor tersebut berdasarkan spesifikasi yang dibuat oleh Rolland Sand (RSD). Mengambil tema tentang Indonesia, motor tersebut diberi nama Garuda Langit.
Garudalangititusendirtimemilikimakna, "GarudaberartiPutra Indonesia, sedangkanLangitberarticita-citasetinggilangit", ungkapWiwinmembukapembicaraandengantim BlackXperience.com. Demi mengikutisayembara yang digelarbagi builder-builder Indonesia tersebut, WiwinhanyamengambilseonggokmesinAstrea Prima yang telahdikawinkandenganAstrea Grand. Seluruhrangkapraktisdibuatmelaluiproses custom. Rangkamenggunakanpipa tubular 11/4 inci yang didesainberdasarkankreatifitas sang builder.
Membuattampilankekarala "motor laki", sang Prima tersebutdisematkansuspensiApriliaRS125untukbagiandepan, sementarasuspensibelakangdipercayakanpada shock custom YSSukuran 36 yang dibuatdobeluntukmenopangbentuksasis yang tergolongunik. Sudutkemiringan shock belakang 45 derajat, sesuaidenganstandarspesifikasi yang dibuatoleh Rolland Sand. Bentukrangka yang ekstrimmengharuskantrikjitugunamenempatkanposisitangki. Alhasildipilihlahtempatdibagiandalamrangka, tepatnyadiobalikdeltaboxdengnakapasitas 5 liter.
Menyeimbangkan tampang gambot pada bagian suspensi, Wiwin memilih memasangkan velg milik Aprilia RS125 untuk depan dan belakang. Bagian custom lain yang dibuat oleh Wins Paddock berupa sistem penggerak roda belakang menganut tranfer gir. Ini jelas dibuat untuk mengakali panjang sasis dan roda gambot Astrea Prima yang sudah melebihi spek standar motor. Uniknya, saat melihat piranti jok menyerupai bentuk seekor kepala burung garuda dengan paruh meruncing. Hal ini dimaksudkan sebagai penegasan dari pada konsep Garuda Langit.
Sektor dapur pacu harus "dikorek" harian dan dikawinkan dengan "jeroan" Astrea Grand guna mendukung performa motor tersebut. Pengabutan bahan bakar pun mengandalkan karburator PE28. Komposisi mesin demikian, dianggap cukup untuk mengeksplor sisi tenaga sang Garuda Langit. Teerbukti saat uji kendaran alias test ride mengelilingi kawasan Gelanggan Olah Raga (GOR) Satria, Purwokerto, motor tersebut mampu digeber dan memperlihatkan tenaga luar biasa.
Motor milik Defri Maulana, seorang Direktur AHASS Astra Kharisma Motor tersebut, juga dilengkapi dengan foot step underbone milik Honda CBR. Sebagai tanda juara sayembara RSD, maka Rolland Sand membubuhkan tanda tangannya tepat diatas segitiga setang. Sementara menyinggung soal finishing. Wiwin mengaku bekerjasama dengan rekannya, Indra LM. Corak karbon dan motif hologram dipilih untuk membalut seluruh bagian bodi yang tersisa dari motor ini. Terlihat pula angka 21 diantara burung garuda yang tergambar pada bodinya. Angka tersebut menurut Wiwin sebagai angka keberuntungannya, "motif bodi motor ini memang sengaja dihadiahkan untuk sayembara Rolland Sand, saya buat khusus dengan dessain demikian. Angka 21 didalamnya merupakan angka yang saya percayai membawa keberuntungan", tutup Wiwin sebelum melakukan test ride Garuda Langit. [nus/timBX]
Spesifikasi
Motor : Honda Astrea Prima tahun 1989
Velg : Aprilia RS125 (depan dan belakang)
Ban : Zeneous 110/70-17 (depan), Zeneous 150/60-17 (belakang)
Rem : Aprilia RS125 (depan dan belakang)
Suspensi : Aprilia RS125 (depan), YSS (belakang)
Karburator : PE 28
Others : Foot step underbone CBR, swing arm handmade, stang handmade, Frame handmade 11/4 inci, sistem penggerak belakang tranfers gir