MENU
icon label
image label
blacklogo

[Review Film] : Big Hero 6, Kelompok Ilmiah Jadi Superhero Dadakan

NOV 07, 2014@16:50 WIB | 9,518 Views

Di tahun 2013 lalu, dunia film animasi dijawarai oleh film animasi musical dari Disney, Frozen. Dan di bulan November tahun ini, Disney kembali meluncurkan animasi terbaiknya, yang memberikan pencampuran antara drama, animasi, action dan ide-ide inovasi digabungkan dalam satu cerita. Semua hadir dalam animasi 3D terbaru dari Disney Animation Studios, Big Hero 6. Film ini diangkat dari komik Marvel dengan nama yang sama, karya Steven T seagle dan Duncan Rouleau. Meski keduanya bukan komikus asal jepang, cerita yang mereka tulis sedikit memasukan budaya manga ala negeri sakura.

Mengangkat kisah fiksi tentang sebuah kota futuristik bernama San Fransokyo,  Big Hero 6 lahir dari sebuah kelompok kutu buku yang hobi dengan dunia ilmiah. Dua kakak beradik Tadashi dan Hiro sangat gemar dengan dunia teknologi. Sang kakak, Tadashi tergabung di komunitas ilmiah kampus di San Fransokyo Tech tempat ia kuliah. Sementara Hiro sang adik, adalah remaja yang sangat cerdas. Ia bahkan telah menyelesaikan sekolahnya hingga SMA bahkan di usianya yang masih 14 tahun. Berbeda dengan Tadashi, Hiro memiliki watak yang sedikit nakal. Terkadang ia menggunakan hobinya di dunia teknologi untuk melakukan aksi-aksi ilegal seperti melakukan pertarungan robot jalanan. Sang kakak selalu berupaya untuk melindungi adiknya, dan mengarahkannya untuk lebih bertanggung jawab. Tadashi pun mengajaknya Hiro ke kelompok ilmiahnya di kampus dan menunjukan kepada Hiro bahwa teknologi robot masih jauh dari sekedar kemampuan dan hobinya mengadu robot dijalan. Hiro pun tertarik dan ingin segera masuk ke Universitas yang sama dengan kakaknya.

Disana hiro pun mengenal teman-teman baru dari grup ilmiah. Honey, seorang ilmuan wanita yang gemar mencampur zat-zat kimia untuk menciptakan reaksi kimia baru yang inovatif. Wasabi, murid jurusan fisika yang serba bersih selalu menemukan teknik mekanisme baru yang membuat segala keperluannya jadi lebih teratur. Go go sangat senang dengan teknik mesin dan kecepatan. Dan Fred adalah anggota yang justru paling tidak mengerti ilmiah. Ia hanya tertarik dengan komik dan hobinya hangout bersama kawan-kawannya.

Tadashi membuat sebuah robot yang ia harapkan menjadi sebuah penemuan yang berguna bagi banyak orang. Sebuah prototipe robot perawat berhasil ia buat dan diberi nama Baymax. Robot ini memiliki intuisi layaknya seorang perawat.

Tanpa sengaja kelompok ini berubah menjadi kelompok superhero. Kejadian ini bermula dari kematian Tadashi yang terbunuh saat terjadi kebakaran besar di kampus San Fransokyo Tech, tepat setelah Hiro berhasil memenangkan lomba lewat ide cemerlangnya membuat micro-robot. Belakangan diketahui bahwa kejadian tersebut bukanlah kecelakaan melainkan hal yang telah direncanakan untuk pencurian penemuan yang telah dibuat Hiro. Diketahui seseorang bertopeng Kabuki menjadi dalang terjadinya kebakaran di San Fransokyo Tech setelah Hiro mengikuti micro-bot miliknya bersama dengan Baymax. Akhirnya Hiro memberntuk grup Big Hero 6 untuk menemukan orang dibalik topeng Kabuki yang mencuri penemuannya.

Big Hero 6 menggabungkan background kota San Fransisco Amerika dan Tokyo Jepang. Semua terkesan lengkap, mulai dari visual grafis animasi 3D yang memukau, dan alur cerita yang terkesan cukup rumit untuk sekedar film animasi, telah berhasil disatukan dalam sebuah komposisi oleh sutradara Don Hall. Dengan hitungan detik, penonoton riuh memberikan ekspresi tawa hingga haru sepanjang film. Apalagi melihat wujud Baymax, robot perawat berbadan besar dengan wajahnya yang lucu terlihat menggemaskan. Film ini sangat kental dengan unsur animasi ala negeri sakura.

Disney telah merilis film ini lebih dahulu di wilayah Amerika dan Eropa. Respon positif dari para kritikus film menempatkan film ini sebagai kandidat film animasi terbaik tahun 2014. Minggu ini Big Hero 6 bersaing dengan film bergenre Sci-fi lain karya Christoper Nolan, Interstellar. Keduanya sama-sama mengandalkan kecanggihan visual, budget yang sama besar, dimana Big Hero 6 hadir dengan format animasi sedangkan Interstellar dibintangi langsung oleh aktor ternama Matthew McCounaghey dan Anne Hathway.

Sejak pemutaran perdananya minggu lalu, Big Hero 6 telah meraup keuntungan lebih dari $ 10 juta. Big Hero 6 telah tiba di tanah air untuk mengisi jadwal weekend anda di akhir pekan. Apalagi bagi anda penggemar film-film bergenre anime, pasti tak akan mau melewatkan film yang satu ini.[iam/timBX]

Tags :

#
Big Hero 6
#
Film Big Hero 6
#
Disney
#
Disney Animation Studios
X