JUL 06, 2015@19:00 WIB | 1,630 Views
Kita kerap melihat dalam film action, pada adegan tembak-menembak, tampaknya pelaku dengan mudah melakukan tembakan dengan pistol maupun senapan membuat film semakin seru. Namun ternyata pada dunia nyata, menembak menggunakan senjata api tidak semudah itu, pengguna harus mempertimbangkan bobot dan ukuran dari senjata, belum lagi recoil, atau gaya tolak saat peluru lepas dari sarangnya.
Sensasi kejut tersebut dapat membuat otot kaget dan membuat sejata terlepas dari genggaman. Tentunya untuk dapat mahir menembak, pengguna harus terus berlatih. Untuk Angkatan Bersenjata Amerika Serikat yang membutuhkan skill menembak yang tinggi pihaknya telah mengembangkan sebuah prototipe perangkat rangka tulang luar atau biasa disebut eksoskeleton yang dapat membantu para prajurit belajar menembak secara lebih singkat.
Perangkat yang hadir dengan nama MAXFAS ini berbentuh eksoskeleton yang dipakai di bagian tangan penembak. Alat ini membantu mengurangi gemetar pada tangan saat menembak atau sesaat setelah menembak. Alat ini bisa dibilang tripod pada kamera yang membuat penembakan semakin stabil. MAXFAS dibuat dari bahan karbon fiber ringan yang tidak akan memperngaruhi cara dan beban genggam senjata.
MAXFAS kini masih dalam tahap pengembangan, dan hingga kini peneliti tidak menemukan efek samping dari penggunaan alat ini, malah lebih banyak efek positif yang dihasilkan terutama pada keahlian menembak yang bertambah dan tidak hilang bahkan saat MAXFAS dilepas. [leo/timBX]