JUL 27, 2015@14:18 WIB | 2,413 Views
Banyak inovasi yang dikembangkan untuk semakin mendekatkan teknologi dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah eksplorasi pada penemuan pakaian pintar. Pernah suatu kali produsen baju olahraga snowboarding membuat jaket yang bisa mengontrol iPod. Pabrikan terkenal macam Levis juga sempat bereksperimen dengan iPod Jeans. Sayangnya beberapa eksperimen ini dinilai gagal dan urung meluncur secara masif di pasaran.
Seberapa dekat teknologi akan mampu diintegrasikan pada kehidupan sehari-hari manusia kelak? Ini merupakan salah satu subyek yang terus diteiliti banyak pihak hingga saat ini. Salah satunya adalah para peniliti di Mindshare. Divisi wearable technology pada perusahaan tersebut terus berusaha menciptakan teknologi yang bisa diintegrasikan pada pakaian.
James Chandler selaku Global Mobile Director di Mindshare, menjelaskan bahwa mereka sedang berusaha menciptakan produk yang disebut Hug Shirt. "Konsep paling menarik yang kami coba terapkan saat ini adalah Hug Shirt. Produk ini akan mampu memberikan pelukan virtual kepada seseorang yang secara fisik tidak ada di dekat Anda." ungkapnya pada Techradar.
Selain Hug Shirt, perangkat lain yang dikembangkan Mindshare adalah pakian yang langsung berubah warna, terutama saat datang di stadion ketika Anda menonton pertandingan klub sepak bola kesayangan Anda secara langsung.
Berbeda dengan James, Rachel Arthur, Editor Senior Digital Media and Marketing di WGSN, perusahaan analis bisnis consumer, fashion dan tren desain berkomentar bahwa, masa depan industri fashion ada pada fungsinya.
"Hal ini telah ada dalam kategori pakaian olahraga dimana dirancang secara ideal untuk kesehatan dan kebugaran. Produk ini akan berkembang menjadi produk yang bisa digunakan sehari-hari suatu saat nanti." ujarnya membuka pandangannya pada masa depan teknologi pakaian masa depan.
Desainer dan pakar teknologi juga bekerja sama untuk mendorong kemajuan teknologi di bidang fashion. The Synapse Dress adalah salah satu contohnya. Produsen pakaian itu menggunakan mikrokontroler Intel Edison dan meminta perancang busana berteknologi tinggi asal Belanda, Anouk Wipprecht, untuk menciptakan gaun yang mengubah tampilan busana sesuai perubahan mood pemakainya.
Walau inovasi-inovasi masih dikembangkan, namun tampaknya masa depan teknologi di sektor fashion dan pakaian pintar di masa depan telah menarik banyak pihak untuk berinovasi. Tidak hanya dikembangkan untuk satu keperluan tertentu, pengembangan pakaian pintar ini memiliki banyak celah pasar yang menarik untuk dieksplorasi.[Lalu/timBX]