SEP 05, 2012@17:17 WIB | 636 Views
Ajang Black Inovation Awards (BIA) kinitelahmemasukitahappenjurianterakhir. Setelahperjalananpanjang yang dimulaidarikegiatan BIA Goes to Campus dandilanjutkanprosespenyaringansertapresentasipeserta, kiniparajuritelahmenilaihasil mock-up karya-karyapeserta yang merupakanprosespamungkasdalampenilaiantimjuri BIA. Penjurian mock-up inisendirimenjadisalahsatutahap yang pentingdalampenjurianajang BIA ini, karenadenganadanya mock-up darikaryaparapeserta, timjurilebihdapatmengertiprodukapa yang ditawarkanpesertadanapasaja yang diunggulkannyadalamprodukinovasi yang dibuatnya.
Sebelumtahappenjurianhasil mock-up ini, timjurisempatmemberikanmasukankepadabeberapapesertauntukmerubah model ataukinerjahasilkaryanya, dansetelah mock-up selesai, terlihatadabeberapamasukandaritimjuri yang diterapkanpadahasil-hasilkaryamereka. Yoris Sebastian yang merupakansalahsatutimjuridiajang BIA inimenyatakanbahwamasukan yang merekaberikankepadapesertahanyalahsebagaibahanpertimbangansebelummembuat mock-up karyanya, sedangkankeputusanakhirtetapadaditanganpeserta. "Disiniterlihatadabeberapamasukankami yang diterapkanolehpeserta, danadajugabeberapa yang tidak. Seluruhkeputusanitukamiserahkankepadapeserta, dantidakmenjadimasalahkalaumasukandarikitatidakditerapkan, karenatimjurimasihmenilaikaryaberdasarkanfungsidaninovasi" tandasYoris.
Melihat karya-karyadariparapeserta yang telah rampung, parajuri berpendapat banyak darihasilkaryaparapesertaini yang sudah bisa diproduksi masal untuk mempermudah kehidupan manusia yang selama inimenjadi pemikiran dasar dari sebuah inovasi. "Secara garis besar barang-barang daripesertaini sudah bisa diproduksi masal, tetapi parapeserta nampaknya harus lebih memikirkan karya yang lebih spesifik dan bisa digunakan oleh segala lapisan dan golongan masyarakat bukan hanya untuk kepentingan sebagian kecil komunitas saja" ujar Joshua Simanjuntak yang merupakan Designer Produk Profesional yang ikut terlibat dipenjurian BIA tahun ini. Sigi Wimala juga nampaknya sepakat dengan pendapat Joshua, menurut Sigi parapeserta harus memikirkan kepraktisan karya. "Barang-barang parapeserta harusnya bisa lebih ringkes agar lebih mudah dibawa dan digunakan, karenaini sangat berpengaruh saat barang ini mulai dipasarkan nanti" ucap Sigi.
Barang-barang yang dibuat para peserta ini memang telah berbentuk dan bisa digunakan, namun bahan dasar dan bentuk barang masih terlihat kasar dan harus ada perbaikan dalam masalah finishing dan penggunaan bahan dasar jika mau diproduksi secara masal. "Mock-up ini memang dibuat hanya untuk kepentingan tim juri agar bisa lebih mengerti karya yang ditampilkan para peserta, jadi untuk masalah karya ini akan diproduksi masal tentunya harus ada perbaikan dimasalah finishing dan juga bahan yang digunakan agar terlihat menarik dan nyaman untuk digunakan" ucap Yoris. Sejauh ini barang-barang yang dihadirkan diajang BIA memang telah mendapatkan pengakuan dari tim HAKI bahwa produk-produk ini belum pernah ada sebelumnya dipasaran, jadi untuk masalah hak paten jika barang ini akan diproduksi masal tentunya tidak akan bermasalah.
Tahapan selanjutnya ajang di BIA ini adalah pengumuman sekaligus pemberian penghargaan kepada empat orang peserta yang menampilkan karya terbaik diajang inovasi satu-satunya di Indonesia ini. Pengumuman sekaligus pemberian penghargaan ini rencananya akan dilangsungkan dipusat perbelanjaan Cilandak Town Square (Citos) pada tanggal 29 September 2012. Hadiri malam penganugrahan ajang Djarum Black Inovation Awards (BIA) 2012, atau pantau terus perkembangan beritanya di website ini, dan pastikan karya inovasi pilihan anda yang memenangkan ajang BIA 2012 ini.[Nur/timBX]