JUL 17, 2015@08:00 WIB | 1,492 Views
Isntagram memiliki pengguna di atas 200 juta orang, 70 juta konten foto dan video tiap hari, membuktikan diri menjadi salah satu aplikasi yang paling sering diakses orang di seluruh dunia. Bagaimana aplikasi ini menempatkan diri pada tren yang berkembang dan sukses menjadi aplikasi berbagi foto terpopuler? Berikut ini alasannya.
Dua engineers Instagram Danilo Resende dan Udi Weinsberg, mem-posting sebuah blog item yang membongkar beberapa rahasia perusahaan mereka dalam menangkap tren yang berkembang. Detail algoritma yang diungkapkan menarik sebuah kesimpulan sederhana.
Algoritma yang dibuat dalam Instagram ternyata mampu menangkap dan memanfaatkan ketertarikan massa pada sebuah tren tertentu. Ini juga menjadi kunci untuk mengetahui bagaimana sebuah situs jejaring sosial menentukan sebuah tren.
Prinsipnya hampir sama seperti Twitter. Secara otomatis Instagram megelompokkan topik-topik yang sedang tren di masyarakat. Contohnya, beberapa minggu lalu ketika Amerika mengesahkan pernikahan sejenis, Instagram pun menerima ribuan foto baru dengan hashtag #equality.
Tren dan hashtag memainkan peran penting untuk membuat pengguna sebuah aplikasi tetap menghabiskan waktu mereka mengakses aplikasi tersebut. Apalagi instagram memperbaharui fungsi tab "Explore" mereka agar mampu menyoroti tren yang berlangsung secara maksimal.
Dengan begitu, jika hashtag tiba-tiba muncul secara tidak wajar, maka logika Instagram mengatakan bahwa sebuah tren baru sedang berlangsung di masyarakat. Tentunya Instagram pun menempatkan diri mereka dalam tren tersebut dan menjadi salah satu pemain penting dalam tren gaya hidup, isu sosial, dan peristiwa yang berlangsung di dunia.[Lalu/timBX]